Tes GeNose Covid-19. Foto: Liputan6.com
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bandara Sultan Syarid Kasim (SSK) II Pekanbaru hingga kini belum menerapkan tes GeNose Covid-19 untuk memenuhi syarat perjalanan bagi penumpang di tengah pandemi virus corona.
"Penerapan penggunaan alat GeNose dilakukan secara bertahap. Saat ini baru 4 bandara yang sudah menerapkannya," ujar Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru Yogi Prastyo Suwandi kepada CAKAPLAH.com, Senin (5/4/2021).
Ia mengatakan adapun 4 bandara yang sudah menerapkan tes GeNose sebagai alat untuk mendeteksi dini yang berbasis hembusan napas ini yakni Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Untuk Bandara-bandara lain dilaksanakan secara bertahap, termasuk SSK II Pekanbaru," cakap Yogi.
Disinggung terkait kapan Bandara SSK II Pekanbaru menerapkan fasilitas GeNose Covid-19, Yogi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu dari Regulator.
"Saat ini kami mempersiapkan dari sisi operasional dan fasilitas pendukung, selanjutnya kami menunggu dari regulator," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui Kementerian Perhubungan kembali menetapkan aturan dalam pelaksanaan perjalanan orang dalam negeri dengan transportasi udara dalam masa pandemi Covid-19.
Salah satu yang menjadi fokus adalah penggunaan GeNose C-19, alat untuk mendeteksi dini yang berbasis embusan napas sebagai alternatif skrining kesehatan pelaku perjalanan orang dalam negeri pada moda transportasi udara.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan bahwa menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 maka transportasi udara untuk perjalanan domestik akan mulai menggunakan GeNose Covid-19 sebagai alat deteksi dini untuk pengecekan penumpang negatif Covid-19.
"Kami akan mulai menggunakan GeNose Covid-19 sebagai salah satu alternatif persyaratan calon penumpang untuk dapat terbang, namun saat ini akan dimulai di 4 bandar udara saja," ujar Dirjen Novie.
Dirjen Novie menjelaskan untuk pelaksanaannya dimulai sejak 1 April 2021, meskipun akan terbatas, namun akan terus dilakukan penambahan dan penyempurnaan dalam pelaksanaannya dan penumpang juga dapat menggunakan RT-PCR dan Rapid Test Antigen.