Antrean penumpang saat akan memasuki pesawat.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pelonggaran aturan perjalanan yang telah diberlakukan beberapa waktu terakhir ini membuat peningkatan jumlah penumpang di sejumlah bandara yang ada di Indonesia.
Hal ini terlihat dari banyaknya penumpang yang melakukan perjalanan, terlebih di akhir pekan, penumpang semakin banyak dan padat.
Sebagaimana diketahui, sejak tanggal 8 Maret lalu, pemerintah telah melonggarkan aturan perjalanan domestik. Kini, pelaku perjalanan domestik baik yang menggunakan transportasi udara, laut maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi kedua dan lengkap sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen maupun PCR negatif.
Pantauan CAKAPLAH.com, di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, jumlah penumpang yang naik pesawat terlihat cukup padat dan banyak.
Begitu juga di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu (26/3/2022) kemarin, tampak calon penumpang banyak memadati bandara. Dari pemberitahuan yang disampaikan pihak bandara melalui pengeras suara, tujuan calon penumpang ini berbeda-beda. Ada yang ke Bali, Solo, dan lain sebagainya.
Tak hanya di dua bandara tersebut, di Bandara Ngurah Rai Bali juga terlihat antrean kepadatan penumpang saat akan masuk pesawat. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan terbang tanpa membawa bukti swab negatif membuat dunia penerbangan ataupun pariwisata semakin menggeliat.
Salah seorang Tour Guide di Bali, Oming kepada CAKAPLAH.com mengatakan, kebijakan pemerintah terkait aturan baru ini memang sangat berpengaruh terhadap pariwisata di Bali.
"Sangat berpengaruh. Sekarang ini memang pengunjung semakin ramai, walau masih belum seperti sebelum pandemi. Turis sudah mulai berdatangan, meski belum seramai dulu," sebutnya merujuk sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Ia mengatakan, wisata di Bali ini juga memang tergantung imbauan dan aturan dari pemerintah. Ketika ada aturan pelonggaran seperti sekarang, jumlah wisatawan juga mengalami peningkatan.
"Tapi kita tentu tetap mematuhi apa yang menjadi aturan dan imbauan dari pemerintah. Harapannya kondisi seperti ini bisa terus semakin membaik. Mudah-mudahan Covid-19 hilang dan kondisi pariwisata di Bali bisa kembali seperti dulu lagi sebelum ada Corona," harapnya.
Salah seorang penumpang pesawat, Jefri mengaku kaget saat melihat kondisi banyaknya penumpang yang kini melakukan perjalanan khususnya melalui jalur udara.
"Sudah lama tidak terbang juga kan karena Covid, tiba-tiba ini pas terbang eh sudah ramai lagi. Alhamdulillah berarti kondisinya semakin membaik. Aturan baru soal tidak perlu membawa hasil Swab memang sangat berpengaruh kalau saya lihat. Karena calon penumpang bisa lebih hemat, ditambah lagi penumpang juga tidak was-was ketika melakukan perjalanan," sebutnya.
"Mereka tidak khawatir lagi ketika pulang ke daerah asal, mereka harus tertahan karena mungkin bisa kena Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (DPD ASITA) Riau Julfiyanto yang juga pemilik usaha Naifah Duta Utama Tour and Travel mengatakan, setelah kebijakan terbang tanpa swab, terjadi peningkatan jumlah pelaku perjalanan yang menggunakan jasa Tour and Travel miliknya. Terjadi kenaikan bahkan sampai 50 persen.
"Dari sisi pelaku perjalanan cukup ramai, dan memang saya lihat di bandara itu sekarang ramai terus," cakapnya.
Disampaikan Julfiyanto, dari kondisi ini sebagai travel agent sekaligus sebagai pelaku pariwisata mengambil momentum itu. Hal ini karena dapat memberikan peluang para pengusaha wisata kedepannya.
"Ini harus benar-benar kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pelonggaran aturan perjalanan ini memang sangat berpengaruh terhadap jumlah pelaku perjalanan yang tentunya itu sangat menguntungkan bagi kami," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya juga sudah menyiapkan terobosan-terobosan terbaru. Misalnya saja dengan membuat paket-paket yang menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan tentunya dengan penawaran yang lebih menarik lagi.
"Saya melihat kemungkinan orang untuk melakukan perjalanan wisata akan cukup tinggi ke depannya. Kita akan ambil momentum ini karena sudah 2 tahun pandemi ini membuat kita susah untuk bepergian. Dan dengan adanya aturan baru ini, tentu akan kita manfaatkan sebaik-baiknya," sebutnya.
"Selama kondisi kebijakan perjalanan agak longgar, kita optimis geliat ini akan terus meningkat," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi |