PELALAWAN (CAKAPLAH) - Usaha keras masyarakat di Desa Lubuk Raja menjaga dan merawat jalan poros Kecamatan Bandar Petalangan yang melintasi desa tersebut sirna seketika. Hal tersebut menyusul kondisi badan jalan saat ini hancur disertai lubang yang cukup menganga.
Bahkan, kondisi sangat ekstrem terus terjadi sehingga menyulitkan bagi pengendara melewati akses ini sebagai urat nadi perekonomian masyarakat setempat. Tidak saja sampai di situ kondisi jalan yang berlubang-lubang hampir merata sepanjang kurang lebih 4 kilometer rawan kecelakaan.
Kepala Desa Lubuk Raja, Eri Suparjan kepada CAKAPLAH.com, Rabu (11/8/2021) mengaku kecewa dengan kondisi jalan di desanya yangg hancur berlubang-lubang. Masyarakatnya sudah hampir 9 tahun menjaga keutuhan agar jalan ini tetap mulus dan enak dilewati, setelah mendapatkan pembangunan pengaspalan pada tahun 2012 lalu.
Kini kata dia, usaha keras masyarakatnya, menjaga kualitas badan jalan harus sirna seketika. Hal ini disebabkan oleh mobil pengangkut material pembangunan proyek baru pengaspalan oleh PT Tuah Awam Engginering di Desa Lubuk Keranji Timur Kecamatan Bandar Petalangan.
"Akibat adanya proyek baru menyebabkan proyek lama yakni jalan poros kecamatan di desa kami hancur. Ini murni diakibatkan oleh mobil-mobil pengangkut material dari PT Tuah Awam Engginering di desa berbatasan dengan Desa Lubuk Raja tahun ini," ungkapnya.
Padahal, cakapnya, masyarakat Desa Lubuk Raja sudah bersusah payah menjaga jalan poros kecamatan ini. Salah satu bentuk menjaga agar jalan di desa Lubuk Raja terawat jika ada masyarakatnya mengangkut barang, misalnya batu gunung atau kenderaan bertonase tinggi, tidak melewati jalan poros. Akan tetapi rela mencari jalan alternatif melewati jalan-jalan perkebunan.
"Iya seperti itulah, kami demi menjaga agar jalan poros ini tidak hancur, tapi kini kondisinya 'nauzubillah' hancur. Setiap 50 meter berlubang sepanjang kurang lebih 4 kilometer," ucapnya.
Pihaknya, sudah melayangkan protes kepada kontraktor pengangkut material. Hanya saja, kata Eri Suparjan mereka hanya berusaha memperbaiki jalan yang hancur seadanya saja. "Iya agak kecewa juga kami melihat kondisi jalan yang dulunya mulus kini hancur. Apalagi pihak perusahaan rekanan hanya menjanjikan bertanggung jawab ala kadarnya saja," paparnya.
Manjamen PT Tuah Awam Engginering, belum memberikan penjelasan terkait kondisi badan jalan yang hancur akibat mobilisasi material mereka. Salah seorang perwakilan perusahaan ketika dihubungi melalui telepon genggamnya tidak menjawab. Lewat pesan singkat pun tidak memberikan balasan.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Pelalawan |