PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Decymus menegaskan pemahaman wakaf bagi generasi millenial haruslah ditanamkan sejak dini.
Hal ini disampaikan Decymus dalam kegiatan Gerakan Sadar Wakaf dengan tajuk Sumatera Berwakaf 2021 yang dirangkai dengan kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021 yang digelar secara virtual. Ia mengatakan kegiatan ini tidak hanya ditujukan kepada wakif dan calon wakif potensial saat ini, tapi juga generasi milenial sebagai calon wakif potensial.
"Secara khusus kami di Riau menggerakkan mahasiswa yang tergabung dalam GenBI dari berbagai kampus di Riau sebagai duta wakaf dalam Riau Berwakaf," ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Dan hasilnya, khusus di Riau ada sebanyak 4.075 baru dari kalangan milenial dengan dana wakaf terkumpul Rp125,2 juta yang dibayar lewat smartphone dengan memanfaatkan kanal pembayaran QRIS.
"Sementara itu per 6 Agustus 2021 total dana wakaf yang terkumpul sebanyak Rp 614,9 miliar dari 5.146 wakif, angka ini akan terus bertambah karena gerakan ini masih berjalan," ujarnya.
Dikatakan Decymus, kegiatan Sumatera Berwakaf 2021 ini tidak lagi sebatas kegiatan edukasi, sosialiasi untuk meningkatkan literasi, namun telah diikuti dengan penggalangan dana wakaf secara masif di berbagai provinsi di Sumatera bersama semua lembaga penggiat wakaf
Untuk melaksanakan itu semua, menurutnya diperlukan sinergi dengan semua pemangku kepentingan.
"Kami dari kantor Perwakilan Bank Indonesia telah bekerja sama dengan Pemda, BWI, Lembaga Ziswab dan penggiat wakaf tahun ini menggelar kegiatan Sumatera Berwakaf 2021," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang juga hadir dalam kesempatan tersebut berharap gerakan sadar wakaf dalam pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menyampaikan penyelenggaraan sumatera berwakaf 2021 ini menjadi momentum strategis untuk pengembangan ekonomi Islam dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional.
"Secara garis besar wakaf merupakan salah satu instrumen dalan ekonomi syariah sekaligus sebagai sumber dana yang potensial dalam pembangunan ekonomi umat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan," kata gubri.
Gubri juga berharap agar wakaf yang selama ini hanya berorientasi pada keagamaan saja, bagaimana wakaf juga dapat berorientasi untuk membangun jiwa kewirausahaan melalui dana wakaf seperti dapat mendirikan minimarket, Hotel syariah wakaf, rumah wakaf bagi masyarakat kurang mampu dan pemberian pinjaman tanpa bunga.
"Pengelolaan seperti ini yang harus kita kembangkan ke depan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara menyeluruh," pungkasnya.