Omicron.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hingga saat ini, Provinsi Riau menemukan 208 kasus probable Omicron. Kasus probable (probable) Omicron adalah kasus konfirmasi Covid-19 disertai hasil skrining pemeriksaan laboratorium Omicron positif.
"Sampai saat ini kita menemukan 208 kasus yang dicurigai Omicron. Untuk pemeriksaan probable Omicron itu dilakukan oleh Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Riau," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy, Jumat (4/2/2022).
Sedangkan untuk Diagnosis pasti Omicron, kata Masrul, hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan sekuensing oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, di Jakarta.
"Tapi laporan WHO menyebutkan hampir semua kasus probable Omicron menjadi terkonfirmasi Omicron setelah hasil sekuensing keluar. Namun Berdasarkan surat dari Badan Litbangkes Nomor: SR.01.07/2/2497/2022, tanggal 31 Januari 2022 dinyatakan 1 kasus terkonfirmasi Omicron di Riau. Kasus tersebut merupakan pelaku perjalanan luar provinsi Riau," terangnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjut Masrul, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran varian Omicron, diantaranya melakukan upaya peningkatan Testing, Tracing, dan Treatment (3 T), serta percepatan vaksinasi pada semua kelompok sasaran.
"Kemudian melaksanakan pengetatan dan pengawasan bagi pelaku perjalanan melalui darat, laut dan udara baik dari atau keluar Provinsi Riau (melalui E-HAC), serta melakukan pengawasan bagi fasilitas kesehatan penyedia layanan pemeriksaan antigen dan PCR," paparnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas isolasi terpusat (isoter) bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19.
"Bagi kasus konfirmasi Covid-19 dengan bergejala sedang dan berat dilakukan perawatan di RS Rujukan se-Provinsi Riau. Biaya perawatan dan obat-obatan disediakan pemerintah," sebutnya.
Selain itu, kata Masrul Kasmy, Pemrpov Riau juga akan melakukan pengetatan terhadap mobilitas masyarakat sesuai dengan level PPKM, dan mengoptimalkan tim mitigasi dan komunikasi perubahan perilaku untuk peningkatan edukasi masyarakat terkait 3 M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak).
"Termasuk mengatur pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan level PPKM dan hasil surveilans PTM. Kita berharap dengan dukungan semua pihak, Provinsi Riau siap menghadapi peningkatan kasus Covid-19," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |