PELALAWAN (CAKAPLAH) - PT Inti Indosawit Subur (IIS) bakal menghibahkan tanah yang diperuntukkan sebagai Taman Pemakaman Umum (TPU) untuk masyarakat Pangkalan Kerinci. TPU tersebut terletak di Kelurahan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci seluas 2,1 hektare.
Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPRD, dengan Forum RT-RW se-Pangkalan Kerinci, yang juga dihadiri oleh perwakilan manajemen pihak perusahaan, Senin (7/2/2022).
Rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Pelalawan, Baharudin, didampingi delegasi dari Komisi I seperti, H Abdullah, Sozifau Hia, Burhan Manjo, Imustiar. Sementara dari pihak PT IIS dihadiri Manajer Humas Ahmad Taufik.
Manajer Humas PT IIS, Ahmad Taufik pada kesempatan permohonan maaf kepada forum RT, RW, pihak DPRD Pelalawan beserta Pemda Pelalawan, terkait komitmen dan realisasi Taman Pemakaman Umum sedikit lama disampaikan.
Berkaitan dengan TPU, kata dia banyak tempat, lokasi dan budget dan lain halnya yang diskusikan di tingkat manajemen, dari mulai lahan disurvey oleh forum seperti di KM 55, di SP 6 dan terakhir terkait budget yang tidak memadai sehingga belum bisa direalisasikan.
Sebelumnya, manajemen perusahaan sudah menyampaikan informasi terkait tempat TPU, potensi lahannya, dibawah Rumah Sakit Efarina. Hanya saja belakangan kondisi lahan di situ ternyata juga merupakan bagian dari pengembangan industri dari grup perusahaan dan tidak dapat juga direalisasikan di lokasi terkait.
"Hingga akhirnya manajemen memutuskan TPU yang berdekatan dengan wilayah Pangkalan Kerinci, mengalokasikan lahan seluas 2,1 hektare, berada di Desa Makmur. Proses saat ini adalah penyelesaian jual beli dengan pemilik dengan target dua minggu, jika memungkinkan akhir Februari bisa direalisasikan hibah ke Pemda melalui Dinas Sosial," tandasnya.
Situasi RDP sempat berjalan alot, hingga akhirnya, rombongan melakukan peninjauan lokasi lahan seluas 2,1 hektare yang bakal direalisasikan PT IIS.
Tolak Lokasi Lahan
Sementara itu anggota Komisi I DPRD Pelalawan Burhan Manjo mengatakan anggota dewan menolak lahan untuk TPU tersebut.
"Mewakili kawan-kawan forum maupun segenap Komisi I, kami menolak pemberian lahan yang akan direalisasikan oleh PT IIS ini, dijadikan sebagai TPU," terang Burhan Manjo usai meninjau langsung melihat kondisi lahan.
Alasannya, kata anggota dewan daerah pemilihan Pangkalan Kerinci, itu adalah lokasi dinilai tidak layak untuk TPU.
Pertama, masalah akses jalan. Akses menuju lokasi TPU yang diberikan begitu jauh, jalannya berliku-liku dan kondisi berair. "Jika pun itu dijadikan tempat pemakaman umum, perkiraan kita kedepannya dipastikan sangat merepotkan, jadi setelah kita tinjau lokasi saya mewakili, kawan-kawan komisi I dan forum menolak, pemberian lahan TPU oleh PT IIS ini," tegasnya.
Selain akses jalan menuju lokasi terlalu jauh dan tidak memadai, memang ada yang mineral dan ada juga sedikit banjir. "Jadi kita dari kawan-kawan komisi dan forum, sebetulnya kita ini sudah kenak prank oleh pihak perusahaan ini. Kenapa prank persoalan tersebut sudah bergulir satu tahun lebih. Kita sebenarnya tidak meminta kepada pihak perusahaan tetapi perusahaan yang menjamin kepada kita, menyediakan lahan untuk TPU dan akhirnya, ditunggu-tunggu malah seperti ini," tukasnya.
Mengingat lahan TPU di Pangkalan Kerinci saat ini kian menipis, politisi dari Partai Golkar tersebut meminta kepada pemerintah daerah dalam ini Bupati Pelalawan dan instansi terkait, untuk menggunakan anggaran yang sudah dianggarkan pada APBD senilai Rp 3 miliar.
"Kan kita sudah anggarkan lahan untuk pengadaan TPU di APBD, jadi kita minta pemda cari lahan yang layak, di Pangkalan Kerinci, banyak itu," tandasnya.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Pelalawan |