Salah satu JPO di Kota Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Kota Pekanbaru hanya beberapa persen saja digunakan oleh masyarakat. Budaya masyarakat Pekanbaru, meskipun sudah disediakan JPO, namun masih banyak tidak menggunakan JPO sebagaimana mestinya.
Akibatnya, keberadaan JPO yang selama ini dibangun oleh pihak ketiga pun hanya digunakan untuk kepentingan komersil pemasangan iklan.
Hal ini terbukti karena masyarakat Kota Pekanbaru mengeluhkan kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang kondisinya rusak dan sangat memprihatinkan.
Terlihat seperti JPO di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru yang tidak lagi terurus. Besi jembatan yang mulai keropos, atap sudah lapuk dan copot, hingga lantainya kotor tidak pernah mendapatkan perbaikan meskipun selalu terpampang iklan di badan JPO.
Haryono salah satu warga Pekanbaru mengatakan bahwa keberadaan JPO seakan memang hanya diperuntukkan untuk mencari uang bagi pihak ketiga tanpa melihat akses JPO tersebut.
“Lihatlah JPO yang rusak ini. Kondisi JPO ini sangat membahayakan, baik bagi pejalan kaki, maupun warga yang berkendara yang melintas di bawahnya,” katanya, Sabtu (12/2/2022).
Ia berharap, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui dinas terkait dapat memanggil pihak ketiga tersebut agar benar-benar peduli memperbaiki JPO yang sudah tak layak pakai itu.
“Harusnya ini bisa menjadi perhatian pemerintah ke depannya, sehingga kondisi sarana publik dapat diperhatikan dan lebih terjaga. Ini jangan diambil pajaknya saja, tapi memperbaiki saja tak mau,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, kawasan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru merupakan pusat kota yang banyak aktivitas perkantoran, jasa, hingga perekonomian. JPO menjadi salah satu akses penghubung, sehingga aktivitas tersebut bisa berjalan baik.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |