Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKB, Marwan Dasopang
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKB, Marwan Dasopang, mengomentari kegaduhan yang terjadi akibat pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Pernyataan Menag dinilai sebagian masyarakat terkesan membandingkan suara azan di masjid dengan gonggongan anjing.
"Ya memang sekarang ini sosial kemasyarakatan kita ini terlalu gaduh lah. Sedikit-sedikit mau lapor. Saya juga heran, apa sih yang terjadi di antara kita ini," kata Marwan Dasopan kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Karena itu, dirinya meminta agar kegaduhan tersebut seyogyanya diselesaikan dengan tabayyun daripada saling lapor. Mengingat tujuan dari ucapan Menag Yaqut Cholil Qoumas, diyakini tidak memiliki maksud yang bertujuan menistakan agama.
"Ya ayolah kita saling tabayyun, saling menjelaskan antara sesama kita. Jangan-jangan maksudnya bukan seperti itu. Masa urusan begituan kita gaduh," lanjutnya.
Marwan mendukung aturan penggunaan toa masjid dan musala.
"Kalau suara itu menjadi bising apakah orang jadi tertarik, tentu tidak tertarik. Dalam berbagai perjalanan spiritual ada orang masuk Islam karena mendengarkan azan, karena keteduhan. Maka kalau suara azan, suara ngaji, suara lain dari masjid memekakkan telinga, tentu itu bukan bagian dari syiar Islam," kata Marwan Dasopang.
"Maka dalam kategori itu saya mendukung negara mengeluarkan pedoman untuk penggunaan pengeras suara di rumah ibadah masjid," sambungnya.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Nasional |