Marwan Yohanis
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Problematika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi Riau masih terjadi setiap tahun. Berbagai permasalahan itu menjadi atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Masalah krusial yang sering terjadi dan menjadi catatan wakil rakyat di gedung DRPD Riau seperti persoalan website yang tidak stabil saat PPDB Online. Selain itu, masih ada oknum yang bermain dengan modus mencatut nama pejabat tertentu untuk memuluskan jalan agar bisa diterima di sekolah yang diinginkan.
Persoalan PPDB Online ini, Anggota Komisi V DPRD Riau Marwan Yohanis tidak ingin ada kendala teknis. Ia meminta agar Disdik Riau menyiapkan situs pendaftaran yang profesional dan mudah diakses.
"Kita tidak mau lagi mendengar, webnya error saat mau mendaftar, ada yang susah login ke situsnya, atau ada sudah mendaftar malah down webnya. Harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari aplikasi profesional yang memudahkan pada PPDB online ini," kata Marwan, Senin (20/6/2022).
Politisi Gerindra itu juga menyoroti persoalan surat keterangan atau Suket domisili calon peserta didik. Marwan meminta, harus dikroscek dengan benar sehingga tidak ada lagi indikasi kecurangan seperti temuan tahun sebelumnya.
Kemudian, persoalan kuota, zonasi bahkan ada yang mencatut nama anggota DPRD Riau agar bisa diterima di sekolah tertentu. "Ini kan kejadiannya tahun lalu. Adanya oknum yang mendaftarkan orang ke sekolah mengatasnamakan saya," kata Marwan Yohanis.
Menurut dia, ada beberapa indikasi. Oknum tersebut mencatut nama Marwan agar anaknya bisa masuk. Kemungkinan juga ada oknum yang menjual namanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
"Setelah saya telusuri, ada beberapa indikasi. Pertama memang ada yang menggunakannya untuk agar diterima keluarganya di situ. Ada indikasi juga menjual. Ini yang terjadi di beberapa PPDB di Kota Pekanbaru," kata Marwan.
Ia menyebut, di Pekanbaru memang minat untuk masuk ke sekolah negeri cukup tinggi. Namun, kapasitas sekolah atau daya tampung kadang terbatas. Kondisi seperti itu sering dikeluhkan masyarakat. "Sehingga masyarakat berusaha, dan saya menemukan seperti itu," kata dia.
Kejadian seperti itu sudah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Riau saat rapat dengar pendapat (RDP) kemarin. Ia meminta, setiap ada oknum yang mengatasnamakan orang tertentu harus dikonfirmasi untuk menghindari kecurangan saat PPDB.
"Kita sudah sampaikan, mengantisipasi hal seperti itu harus dikonfirmasi, pihak sekolah juga harus begitu. Nggak bisa orang datang lantas mengatasnamakan si A, si B. Itu kan namanya mencatut," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar juga mengancam akan mencopot jabatan kepala sekolah (Kepsek) SMA/SMK di Provinsi Riau jika ada yang 'bermain' rombongan belajar (Rombel) atau kelas untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.
"Kepsek jangan buat kebijakan sendiri, karena ada kejadian, misalnya ditambahnya rombelnya, tolong ini Pak Plt Kadis Pendidikan diawasi," pinta Gubri saat melaunching aplikasi website PPDB SMA/SMK Riau tahun ajaran 2022/2023, di Gedung Daerah Riau, Senin (20/6/2022).
"Kalau ada ketahuan kepsek berbuat seperti itu, pasti saya copot. Sebab yang menanggung itu kami, karena kami yang kena kritik. Macam-macam orang kritiknya," tegas Gubri di hadapan kepala sekolah SMA/SMK di Pekanbaru.
Karena itu, Gubri meminta kepsek untuk tidak menambah Rombel. Misalnya ada 2 rombel, dalam satu Rombel untuk 38 orang siswa siswa kali dua, maka jangan ditambah-tambah.
"Ini maaf, mudah-madahan tak betul dugaan saya. Ini ada kepentingan, ada usaha (Kepsek) untuk mencari fulus (uang). Kalau memang ketahuan seperti itu saya akan kasih tahu Pak Kapolda dan Pak Kejati," tegasnya lagi.
Dia menegaskan kembali agar para kepala sekolah tidak main-main menjalankan tugasnya. "Jadi jangan main-main soal ini (PPDB). Saya sudah tiga tahun di sini, jadi saya faham. Padahal PPBD ini tujuan terbuka, sehingga tidak ada hal-hal yang mengganggu kelancaran PPDB. Harapan saya semoga bapak ibu amanah semua, jadi kepala sekolah yang betul-betul dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya," tukasnya.***
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |