Pedagang pasar ragu MinyaKita bisa sampai tersebar ke seluruh masyarakat Indonesia dengan harga Rp14 ribu per liter karena rantai distribusi masih rumit. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
|
(CAKAPLAH) - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meragukan program minyak goreng curah yang dikemas sederhana Rp14 ribu per liter alias MinyaKita bisa tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon mengatakan belum ada garansi MinyaKita bisa sampai ke pedagang dengan harga tersebut. Menurutnya, program ini bisa direalisasikan dengan sempurna asal permasalahan di hulu dapat terselesaikan dengan baik oleh pemerintah.
Ia menyebut Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menyelesaikan masalah rantai distribusi yang rumit. Ahmad mengatakan pemerintah jangan berharap program MinyaKita berjalan lancar apabila mafia distribusi masih beroperasi.
Oleh karena itu, ia ingin Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tegas dan taktis dalam menyelesaikan masalah minyak goreng, jangan lip service atau manis di mulut saja.
"Kami sangat berharap Mendag, Zulhas (Zulkifli Hasan) benar-benar memberikan perhatian kepada masyarakat soal harga minyak. Jangan sampai hanya lip service dan sekadar memberikan angin segar," ungkapan Ahmad melalui keterangan resmi, Kamis (7/7).
Memang, kata Ahmad, pihaknya menyambut baik diluncurkannya MinyaKita. Tapi, program ini hanya akan mengalami kebuntuan apabila permasalahan utama tidak terselesaikan.
"Kami dari IKAPPI sebenarnya menyambut baik adanya program MinyaKita ini, namun jujur kita memiliki keraguan apabila masalah utama tidak terselesaikan," ungkapnya.
Ahmad mengatakan Zulkifli jangan hanya seolah memberi angin segar dengan membuat program tersebut. Sebab, para pedagang sangat bergantung pada kebijakan Zulkifli.
"Jangan sampai pemerintah saat ini hanya selalu memberikan angin segar kepada masyarakat. Seakan mereka sudah memberikan angin segar kepada masyarakat berupa terobosan program namun acuh terhadap pemain tengah yang sebenarnya juga harus dikondisikan oleh pemerintah, yaitu distributor besar," kata dia.
Di sisi lain, ia percaya Zulkifli memiliki kapabilitas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ia berharap Zulkifli bisa tegas dalam membuat kebijakan.
"Kami percaya Bapak Zulkifli Hasan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni, dengan pengalaman beliau sebagai sosok policy maker selama ini, harusnya dengan mudah bertindak secara tegas dalam pembuatan kebijakan," pungkasnya.
Kementerian Perdagangan meluncurkan MinyaKita pada Rabu (6/7). Minyak goreng kemasan sederhana ini ditetapkan dengan harga tertinggi Rp14 ribu per kemasan dan bisa dijual secara eceran oleh siapapun termasuk warung-warung kecil.
Dengan syarat, tidak boleh dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemendag. "Jadi MinyaKita ini bisa dijual di bawah Rp14 ribu, tapi kalau di atas Rp14 ribu tidak boleh," jelasnya.
Menurutnya, MinyaKita memberikan kebahagiaan tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga pengusaha dan petani sawit. Pasalnya, pengusaha yang tadinya mengeluhkan tangki penuh akibat larangan ekspor, bisa memproduksi MinyaKita.
Dengan memproduksi MinyaKita maka tangki pengusaha yang tadinya penuh akan berkurang, sehingga bisa kembali membeli produk dari petani sawit. Hal ini akan mendorong harga tandan buah segar sawit kembali naik.
"Ini berkah sebetulnya. Petani sawit bahagia, pengusaha bahagia, pemerintah bahagia. Petani dapat harga bagus, pengusaha dapat cuan banyak, masyarakat bisa membeli dengan harga murah," ungkap Zulkifli.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Ekonomi |