Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSPS Riau Vs Kelantan FC, Bambang.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Permasalahan batal digelarnya pertandingan antara PSPS Riau melawan klub Malaysia Kelantan FC yang disebut-sebut karena uang keamanan Rp40 juta, ternyata bukan permintaan dari Polresta Pekanbaru. Sebelumnya sempat heboh diberitakan bahwa uang tersebut diminta oleh kepolisian dengan alasan uang pengamanan.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan, Bambang mengungkapkan, bahwa tidak ada permintaan dari Polresta Pekanbaru terkait uang keamanan sebesar Rp40 juta. Namun, uang sejumlah tersebut memang adalah inisiatif dari Panitia Pelaksana.
"Jadi saya luruskan, Polresta Pekanbaru tidak ada meminta uang keamanan Rp40 juta. Namun itu memang seperti honor atau inisiatif dari kami, karena biasanya siapa yang membantu ada uang yang kami kasih dengan nominal yang berbeda-beda," kata Bambang, Kamis (14/7/2022).
Bambang mencontohkan, seperti penjaga tiket serta perangkat-perangkat pertandingan memang selalu diberikan honor dikarenakan sudah membantu panitia dalam jalannya pertandingan.
Lebih jauh, Bambang mengaku awalnya menyiapkan uang Rp5 juta untuk biaya honor serta makan minum kepada aparat kepolisian. Namun dikarenakan Polresta Pekanbaru menyiapkan 430 personel, otomatis kata Bambang, biaya yang dikeluarkan lebih banyak.
"Jadi kami minta 100 personel dan sudah kita siapkan Rp5 juta. Namun Polresta Pekanbaru menjelaskan bahwa ini ada pemain asing dan harus penjagaan lebih ketat sehingga menyiapkan 430 personel. Otomatis setelah kita hitung-hitung, sampai Rp50 juta untuk biaya honor untuk makan dan minum petugas yang berjaga," cakapnya.
Terkait postingan akun Instagram PSPS Riau yang menyatakan bahwa Polresta Pekanbaru meminta uang sebesar Rp40 juta untuk biaya keamanan, Bambang menilai manajamen PSPS Riau yang baru salah menilai masalah tersebut.
"Manajemen yang baru ini menilai karena diminta uang sebesar Rp40 juta mereka tidak mau membayar dan tidak mau main. Sedangkan kemarin itu sudah tinggal main saja, tapi dari Top Manajemen Kelantan FC mereka tidak mau keluar dari locker room untuk menjalankan pertandingan," ungkapnya.
"Pihak polisi kan sudah ada di dalam Stadion Utama Riau. Jadi setelah saya bersama Bapak Edward Riansyah (manajemen lama) menyampaikan ayok kita bertanding, namun mereka tidak mau," pungkasnya.