PSPS Riau.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau mempertanyakan komitmen manajemen untuk membesarkan klub PSPS.
Sebab, beberapa waktu terakhir klub kebanggaan masyarakat Riau itu tersandung beberapa persoalan, terutama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Anggota Komisi V DPRD Riau Sugianto menyoroti kerjasama yang dilakukan Pemprov melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan Manajemen PSPS. Terutama masyarakat pemakaian stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti.
"PSPS ini yang punya orang luar negeri, kemudian mereka susah diajak komunikasi, makanya dari awal saya mengatakan kepada Dispora, jangan karena kedekatan emosional kalian, tapi mengabaikan retribusi Riau dan kemajuan persepakbolaan Provinsi Riau," kata Sugianto, Jumat (6/10/2022).
Ia menyebut, Manajemen PSPS belum membayar retribusi Bulan Agustus dan September. Selain retribusi, mengganti kerusakan kursi penonton saat pertandingan PSPS melawan PSMS Medan juga belum terealisasi.
"Mereka tidak membayar retribusi dari Bulan Agustus dan September. Udah dua bulan ini mereka tidak bayar, kemudian ketika kemarin ada kerusuhan, katanya mereka mau ganti, tidak ada ganti juga. Nah itu juga yang kami tekankan ke Dispora," kata dia.
Ia mempertanyakan niat pengusaha asal Malaysia itu mengambilalih PSPS Riau, apakah untuk memajukan persepakbolaan Riau atau justru menghancurkannya.
"Apakah PSPS yang dibeli oleh pengusaha Malaysia itu mau memajukan persepakbolaan Riau atau memang mau menghancurkan persepakbolaan Riau karena mereka takut kalah dengan prestasi anak-anak Riau," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Riau |