

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Plt Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby mengatakan bahwa sudah ada perdamaian antara keluarga korban salah potong saat sunat massal dengan klinik tempat sunatan tersebut digelar.
"Sudah ada perdamaian antara keluarga dan yang punya klinik," kata Suhardiman Amby saat dikonfirmasi CAKAPLAH.com.
Ia mengatakan, terhadap tenaga kesehatan yang melakukan salah potong tersebut, nantinya akan menjadi urusan Penyidik Pegawai Negeri Sipil atau PPNS.
"Soal tenaga medis nanti menjadi urusan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden saat acara sunat massal gratis yang dilaksanakan oleh pihak Klinik Harapan Bunda Berlian di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, ramai diperbincangkan.
Salah seorang anak peserta sunat massal, yang masih berumur 10 tahun harus mengalami kejadian tidak mengenakkan. Bagian penisnya ikut terpotong saat dilakukan tindakan medis tersebut.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto pihak kepolisian menerima informasi pada Selasa (20/12/2022) adanya insiden saat kegiatan sunat massal di Cerenti.
"Jadi informasinya diketahui kemarin, kemudian Kapolsek Cerenti melakukan pengecekan insiden tersebut di Klinik Harapan Bunda Berlian di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing," kata Sunarto, Rabu (21/12/2022).
Sunarto menceritakan kronologis awalnya yaitu pada Ahad (18/12/2022), Klinik Harapan Bunda Berlian melaksanakan sunat gratis dalam rangka peresmian klinik dan ulang tahun anak pemilik klinik tersebut.
Berselang beberapa menit, terjadi insinden terhadap salah seorang anak warga Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti yang mengakibatkan ujung bagian alat vital ikut terpotong dan disertai pendarahan.
"Akibat kejasian tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD Taluk Kuantan, namun, fasilitas di rumah sakit tersebut kurang memadai sehingga dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk mendapatkan pengobatan yang lebih optimal," cakapnya.
Kata Sunarto, untuk kejadian itu pihak korban (orangtua kandung) menyatakan tidak akan mempermasalahkan atas insiden tersebut.
"Mereka sudah sepakat berdamai dengan melampirkan surat pernyataan karena pihak korban dan pemilik klinik masih ada hubungan keluarga (surat pernyataan terlampir)," tukasnya.
Korban sendiri berinisial TG, masih seorang pelajar. Sedangkan penanggung jawab klinik dr. Heriyon Nopendra dan Berlian Cemantau.
Sedangkan petugas medisnya yaitu dr. Nurwahidah, Ruli Apriandi, Aksiza Eka Syaputra, Zaiful Dahri, Fernando Saputra, Gusriadi Syahputra dan Ade.
"Jumlah anak yang ikut khitan massal itu yang hadir 88 orang dan yang sudah dikhitan 84 orang. Sementara 4 orang lagi belum dikhitan akibat kejadian tersebut," pungkasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kuantan Singingi |
































01
02
03
04
05


















