Syahril Abubakar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) diduga sudah mulai masuk ke lingkungan sekolah. Semua pihak saat ini harus bahu-membahu menangkalnya.
Hal yang sama dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau. Ketua PMI Riau, Syahril Abubakar mengatakan bahwa LGBT saat ini turut menjadi perhatian pihaknya.
"Persoalan LGBT ini menjadi salah satu fokus kami juga. Disamping kejiwaan kepada penyakit LGBT ini sangat rentan sekali," katanya, Sabtu (17/6/2023).
Syahril mengatakan, berdasar data dari klinik voluntary conselling test (VCT) Pekanbaru diketahui saat ini yang terjaring HIV dari donor darah sudah cukup tinggi di Riau.
"Salah satu akibat dari LGBT ini, dampaknya pada peningkatan HIV itu tadi. Maka itu yang perlu kita dorong untuk sama-sama mengantisipasi, menangkal LGBT ini sejak dini," cakap Syahril.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya mengerahkan Palang Merah Remaja (PMR) untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang bahaya LGBT.
"Melalui PMR kita dari PMI memberi pemahaman, kemudian mereka (PMR) memberi pemahaman pula kepada kawan-kawannya di sekolah, dan kampus melalui KSR (korps sukarela)," ulasnya.
"Trendnya semakin meningkat, PMR akan jadi garda terdepan untuk menangkal LGBT, mereka bisa saling ingat mengingatkan, dan bahasa mereka akan lebih sampai karena seumur daripada penyuluh yang datang dari puskesmas atau Dinas Kesehatan," cakapnya.
Tak hanya itu, kata Syahril lagi, selain dari aspek kesehatan, juga harus digempur dari aspek kejiwaan. Dimana pemerintah dan pihak sekolah bisa untuk mengerahkan guru-guru khusus penyuluhan dan bimbingan konseling untuk lebih banyak materinya ke arah penangkalan LGBT.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Riau, Pendidikan |