(CAKAPLAH) - PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM pada Jumat (1/9/2023).
Kini harga BBM non-subisi, seperti Pertamax alami kenaikan menjadi Rp13.300 per liter. Sejumlah BBM non-subsidi juga alami kenaikan harga seperti Pertamax Green 95 yang baru diperkenalkan bulan lalu dengan harga Rp13.500, kini menjadi 15.000 per liter.
Kendati demikian, bagi Anda yang ingin pindah menggunakan Pertalite terlebih motor Anda idealnya gunakan Pertamax tentu ini jadi persoalan.
Ini karena setiap motor sudah didesain sedemikian rupa oleh pabrikan untuk menggunakan bahan bakar jenis tertentu. Menggunakan BBM yang tidak sesuai spesifikasi mesin maka bisa memicu masalah kedepannya.
Lantas apa saja efek samping dari motor berstandar BBM Pertamax menggunakan BBM Pertalite? Simak penjelasan berikuti ini, seperti dilansir dari berbagai sumber, Jumat (1/9/2023).
1. Mengurangi Kinerja Mesin
Setiap kendaraan tidak disarankan untuk mencampur bahan bakar, Pertamax dan Pertalite. Dikarenakan memiliki kandungan oktan atau RON yang berbeda.
Efek samping Pertamax ke Pertalite dapat mengurangi kinerja mesin dan menghasilkan emisi lebih tinggi.
Diketahui, kandungan oktan Pertalite sekitar 90-92 RON, dan kandungan Pertamax 92-95 Ron.
2. Merusak komponen mesin
Efek samping Pertamax ke Pertalite juga bisa merusak komponen mesin. Maka dari itu, gunakanlah bahan bakar dengan oktan tinggi dan gunakan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan.
Ini merupakan kerusakan jangka panjang, yang mana jika performa mesin mengalami turun jangan kaget, dikarenakan kerak yang terbentuk di dalam mesin.
Efek samping berikut dapat mengakibatkan kinerja mesin yang tidak optimal, meningkatnya emisi, dan kerusakan pada komponen mesin dalam jangka panjang.
Sebaiknya gunakan jenis bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrik mesin kendaraan yang digunakan.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | Okezone.com |
Kategori | : | Otomotif |