PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat kenaikan kasus HIV di Kota Pekanbaru. Hingga saat ini sudah ada 359 kasus HIV di Kota Bertuah. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu.
"Hingga saat ini ada tercatat 359 kasus. Untuk tahun 2022 HIV sebanyak 255 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy, Ahad (03/12/2023).
Ia mengatakan, ada peningkatan 104 kasus dibanding tahun lalu. Kondisi ini mengkhawatirkan, sehingga harus ada upaya menekan penularan kasus HIV.
"Meningkatnya penularan HIV di Kota Pekanbaru tentu harus jadi perhatian kita bersama," cakapnya.
Dikatakan Zaini, kasus HIV memang mengalami peningkatan. Namun kasus AIDS tahun ini di Kota Pekanbaru cendrung menurun dibanding tahun 2022.
Kasus AIDS di Kota Pekanbaru tahun ini sebanyak 111 kasus. Sedangkan pada tahun lalu kasus AIDS sebanyak 178 kasus.
"Kalau kasus AIDS mengalami penurunan sebanyak 67 kasus," ulasnya.
Sementara itu, total kasus HIV di Kota Pekanbaru sejak tahun 2000 hingga tahun 2023 mencapai 2.832 kasus. Sedangkan kasus AIDS sepanjang 23 tahun ini sebanyak 2.323 kasus.
Zaini menyebut, penanggulangan HIV/AIDS bakal terus dilakukan, sehingga butuh peran serta seluruh instansi terkait. Ia menilai semua pihak punya peran dalam mencegah penyebaran HIV.
Pihaknya telah menyediakan layanan Kesehatan untuk penanggulangan HIV/AIDS termasuk pengobatan. Layanan itu tersedia di rumah sakit maupun puskesmas.
Lembaga peduli AIDS beserta kader masyarakat juga diharapkan dapat terus meneruskan upaya penanggulangan AIDS dengan memberikan informasi secara benar. Mereka dapat mengajak kelompok yang rentan untuk dapat mengetahui status HIV melalui pemeriksaan atau tes HIV.
Diberitakan CAKAPLAH.com sebelumnya, sejak bulan Januari hingga September 2023, sebanyak 8.986 orang terpapar kasus HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Riau. 3.890 orang diantaranya telah mencapai stadium AIDS.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin saat rapat Koordinasi Daerah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, Senin (27/11/2023). Penemuan kasus HIV Provinsi Riau saat ini mencapai 81 persen dari 11.093 estimasi penyebaran HIV di Provinsi Riau.
Zainal mengatakan, temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau mengarah kepada populasi umum dimana jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru.
"Temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki ranking ketiga terbesar dan jika dikelompokkan kedalam kelompok usia maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25 - 45 tahun, usia ini merupakan usia produktif," katanya.
Zainal Arifin menyebut, temuan kasus pada homoseksual di 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan temuan kasus AIDS akibat perilaku heteroseksual yakni 57:69 orang.
"Hal ini perlu mendapatkan perhatian kita semua khususnya dalam hal penyebaran HIV/AIDS baru. Karena dampaknya cukup serius," sebutnya.
Zainal menjelaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan upaya untuk menanggulangi HIV/AIDS. Hal ini dilakukan dengan ditetapkannya Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.
"HIV/AIDS merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan pembangunan oleh karena itu upaya penanggulangan HIV/AIDS harus diintegrasikan ke dalam program pembangunan nasional provinsi dan kabupaten kota," katanya.**
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |