Saluran air di persimpangan Cipta Karya-Teropong-Datuk Tunggul ditutup warga Kampar, Sabtu pagi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Warga perbatasan Pekanbaru-Kampar tepatnya di Jalan Cipta Karya Ujung - Jalan Teropong, memblokir saluran drainase air menuju Kampar. Akibatnya, debit air di jalan Datuk Tunggul dan jalan Teropong di wilayah Pekanbaru terus naik.
Salah seorang warga Kampar Khairul Caniago saat dikonfirmasi CAKAPLAH.COM, mengatakan awal mula ditutupnya drainase menuju Kampar ini karena keegoisan Lurah Sialang Munggu Pekanbaru.
"Jadi sebenarnya awal mula kenapa kami tutup drainase ke arah Kampar itu karena Lurah Sialang Munggu egois untuk tidak mau menutup parit yang memutus jalan Pekanbaru ke Kampar itu ditutup. Karena kalau parit itu tidak ditutup, kami kebanjiran lah. Padahal kalaupun ditutup, itu gak kan berpengaruh kepada wilayah Pekanbaru. Air itu akan tetap berada di dua arah, jadi sama-sama tidak dirugikan," ungkapnya.
Sebelumnya, warga Kampar sudah duduk bersama dengan Lurah yang lama.
"Tapi karena sekarang ada lurah baru, ya kesepakatan yang lama tak bisa dilakukan lagi," ujar Khairul.
Tidak hanya itu, bahkan sang lurah terkesan melontarkan pernyataan tidak bersahabat dan menyakitkan hati warga di daerah tetangga.
"Malah Lurah itu bilang 'kalian urus wilayah Kampar dan kami urus wilayah Pekanbaru'. Ya sudah kami tutup aja drainase dari arah Pekanbaru ke Kampar. Mungkin Lurah Sialang Munggu mau buat kolam," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Khairul, pihaknya akan membuka saluran drainase ke arah Kampar kalau Lurah Sialang Munggu meminta maaf atas statemennya tersebut.
"Lagi pula kan enggak kami yang dirugikan jika tetap ditutup saluran drainase itu. Tapi warga Pekanbaru sana yang pasti akan kebanjiran," pungkasnya.
Sehari sebalumnya, ketegangan juga terjadi di daerah tersebut. Dimana ratusan warga kesal karena saluran air tersendat akibat banyaknya gorong-gorong berukuran kecil yang dibangun warga di depan rumahnya.
Akibatnya anak sungai di jalan Datuk Tunggul meluap, tidak hanya ratusan perumahan warga yang terendam tetapi salah satu masjid juga tergenang.
Warga dibantu aparat pemerintahan setempat memang berhasil membongkar gorong-gorong yang menyumbat aliran air dan genangan air di daerah Pekanbaru menyusut seketika.
Akan tetapi, masalah baru muncul, air dalam jumlah banyak langsung menuju wilayah Kampar. "Kami seolah-olah menjadi septic tank-nya Pekanbaru. Air yang datang dari Pekanbaru langsung menuju ke daerah kami dan menyebabkan banjir," ujar salah seorang warga Kampar.
Ia berharap pemerintah, baik Pekanbaru, Kampar ataupun Pemprov Riau segera turun tangan guna menghindari timbulnya permasalahan baru di tengah masyarakat.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Peristiwa |