

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan untuk sementara waktu pedagang pasar Cik Puan yang menjadi korban kebakaran dipindahkan ke bangunan terbengkalai.
"Jadi memang Pasar Cik Puan terbakar, lebih kurang 400 kios yang terbakar. Kita kasihan dan untuk sementara waktu kita alokasikan tempat di bangunan pasar Cik puan yang terbengkalai itu untuk mereka berjualan," ujar Muflihun, Rabu (22/2/2023).
Ia mengatakan untuk pasar yang terbakar ini masih akan dibicarakan lebih lanjut apa yang akan dibangun dengan pola apa. Namun yang jelas Pemko bertanggungjawab untuk itu.
"Untuk bangunan terbengkalai itu saya rasa cukup menampung 400 pedagang. Karena besarnya itu gak jauh beda sama yang terbakar sekarang ini," ungkapnya.
Terkait bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai saat ini, Muflihun mengatakan pihaknya telah menjajaki dengan Kementerian Perdagangan dan memang untuk angkanya cukup besar yaitu mencapai Rp79 Miliar.
"Kalau bicara angka tersebut, kita larinya ke Kementerian PUPR. Tapi kalau untuk merehab pasar itu, kita ada juga bantuan kurang lebih Rp3 Miliar dari Pusat untuk Pasar Palapa," jelasnya.
Intinya dikatakan Muflihun, untuk sementara pedagang diberikan tempat di bangunan terbengkalai tersebut. Karena memang sebentar lagi puasa dan merek butuh berjualan.
"Pedagang minta juga ke saya untuk bagaimana mereka bisa jualan dan agar segera diaktifkan lagi pasar itu. Makanya sementara di bangunan itu dulu. Untuk lokasi yang terbakar sekarang akan kita bicarakan dulu. Apakah yang mau dibangun, apakah kios, apakah nanti di pihak ketigakan," pungkasnya.
DPRD Dorong Pemprov Turun Tangan
Sementara itu Anggota DPRD Riau dapil Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Rabu (22/2/2023) pagi tadi mengunjungi pedagang Pasar Cik Puan. Agung berharap persoalan ini cepat diselesaikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Kami selaku anggota dewan dapil Pekanbaru turut berduka atas apa yang dirasakan pedagang," kata Agung.
Dikatakan Agung, pedagang saat ini mengeluhkan akses jalan menuju kios ikan tertutup akibat tumpukan sampah dan puing pasca kebakarang yang menghanguskan 400 kios tersebut.
"Tadi kami juga mendengar laporan dari pedagang, kalau yang terbakar ini adalah Tempat Penampungan Sementara (TPS), sedangkan mereka disini sudah 22 tahun, berarti bukan lagi sementara, itu juga menjadi catatan bagi kami," kata dia.
Agung Nugroho menuturkan hal ini menjadi dorongan bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk menurunkan bantuan keuangan khusus untuk pembenahan Pasar Cik Puan ini.
"Kita ingin pasar ini menjadi pasar tradisional yang bersih, tak terbengkalai lagi," pungkasnya.
Sementara itu salah seorang pedagang, Julmiati mengucapkan terimakasih atas kunjungan Agung Nugroho dan jajaran. Ia menyebutkan kehadiran Wakil Ketua DPRD Riau ini adalah kunjungan pertama dari anggota dewan.
"Kami berterimakasih atas kunjungan pak Agung, sudah mau datang kesini (Pasar Cik Puan). Pak Agung lah orang pertama yang langsung melihat kami disini, semoga disampaikannya lah keluhan kami ini ke Pemko," katanya.
"Kami disini berjualan udah lama, keluarga butuh makan, anak-anak butuh sekolah, kalau tak jualan dimana mau kami carikan uangnya," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Cik Puan (P3CP) berharap Pemerintah Kota Pekanbaru segera menyelesaikan persoalan pasca kebakaran, agar pedagang bisa segera berjualan kembali.
"Periuk nasi kami disini pak, segera lah selesaikan persoalannya supaya kami bisa berjualan kembali. Kalau disuruh kami pindah ke gedung sebelah, itu tak solusi tu pak, tak mau pedagang tu, karena toko emas dan lain-lain merasa kurang nyaman kalau disana," katanya.
Bukan kebakaran pertama kali, Sutan menyebutkan peristiwa ini sudah berulang kali terjadi, namun pada peristiwa sebelumnya, para pedagang diperbolehkan membangun kembali, sedangkan kali ini, pedagang diminta untuk pindah lokasi.***
Penulis | : | Unik Susanti/Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |











































01
02
03
04
05








