PEKANBARU (CAKAPLAH) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai menggaungkan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai kandidat wakil presiden RI pada Pemilu tahun 2019 mendatang.

Lantas bagaimana peluang pria yang biasa disapa Cak Imin tersebut maju sebagai cawapres? Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau Prof Dr Mudjahidin dalam diskusi publik tentang peluang Cak Imin untuk maju di Pilpres 2019 mengupasnya melalui analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat).

Dalam diskusi yang ditaja kader PKB Riau tersebut mengatakan Mudjahidin mengatakan bahwa SWOT merupakan alat analisis yang biasa digunakan untuk mengambil kebijakan strategis. Cara ini dilakukan untuk mengetahui elemen apa saja yang dimiliki olehnya.

"Kita bisa melihat fokus eksternal maupun internl dari apa yabg dimiliki Cak Imin saat ini untuk bisa maju ke Pilpres dan Wapres," sebut Mudjahidin, Senin (13/11/2017) di Graha Pena Pekanbaru.

Pada fokus internal, ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Cak Imin. Kelebihannya yakni basis pendukung Nahdatul Ulama yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada sekitar 79 juta orang lebih yang terdaftar sebagai anggota NU. Selain itu, sebagai tokoh muda Cak Imin memiliki kelebihan sendiri yang mampu menarik simpatik pemilih pemula.

"Di samping itu pengalamannya di eksekutif dan legislatif jadi bekalnya untuk bisa maju," sambung Mudjahidin.

Namun Ketua Umum DPP PKB itu juga memiliki kelemahannya jika saat ini maju sebagai cawapres. Mudjahidin mengatakan basis NU yang dimilikinya belum cukup kompak dan masih terpolarisasi. Ini terbukti masih banyak partai lain yang juga mengaku berbasis suara pada kader NU. "Partai lain seperti PPP, Golkar, bahkan Perindo mengatakan dukungan dari NU," sebutnya.

Selain itu Mudjahidin juga mengatakan dukungan dari PKB masih belum maksimal karena masih ada kader yang kurang kepercayaan diri. "Meski PKB saat ini menjadi Partilai berbasis Islam terbanyak wakilnya di DPR, namun masih dilihat kadernya yang belum percaya diri dan kerap tidak mengangkat kadernya jadi Kepala Daerah," sebutnya.

Selain itu, dari fokus eksternal, Mujahidin juga melihat ada peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Cak Imin. Peluang Cak Imin yang dimilikinya saat ini adalah kebersihan namanya di mata hukum. Hingga saat ini belum ada kasus hukum yang disangkutkan ke mantan Menakertrans tersebut.

"Muhaimin juga dekat dengan petahana. Baik secara personal maupun partai, Cak Imin menjalin komunikasi yang baik dengan penguasa saat ini," sebut Mudjahidin lagi.

Untuk ancaman saat ini yang dimiliki, islamphobia dan medsos negative masih menjadi permasalahan. Kampanye hitam tetap menjadi ancaman bagi Cawapres ini untuk maju.

Diskusi publik ini diselenggarakan Kader PKB di Riau dalam rangka menyambut kedatangan Muhaiman Iskandar di daerah ini.

Cak Imin berencana akan maju sebagai Cawapres dan akan melakukan dekarasi di Riau.