Rapat Koordinator Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (21/3/2018).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau masih belum mampu menurunkan angka kelahiran/Total Fertility Rate (TFR). Hingga akhir tahun, angka TFR di Riau berada di angka 2.9, masih jauh jika dibandingkan dengan nasional yang berada di angka 2.4.
Hal ini disampaikan Kepala BKKBN Riau, Agus P Proklamasi, dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinator Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (21/3/2018). Menurutnya, TFR adalah salah satu indikator pencapaian program KKBPK dan juga kinerja sasaran strategis sebagaimana tertera dalam Renstra Perwakilan BKKBM provinsi Riau.
"Riau diharapkan mampu menurunkan angka TFR sebesar 2.81 per wanita usia subur. Namun berdasarkan survei demograsi dan kesehatan Indonesia SDKI tahun 2017, TFR Riau sebesar 2.9 anak per wanita subur. Kondisi ini menunjukkan bahwa TFR di Riau dalam waktu 5 tahun terakhir masih belum bisa diturunkan. Mengingat hasil SDKI tahun 2012 berada di angka yang sama," ujar Agus.
Ia mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut.
"Pertama, karena pemakaian alat kontrasepsi dari pasangan usia subur yang stagnan. Selain itu dimungkinkan juga karena adanya pemakaian alat kontrasepsi yang kurang tepat dari pasangan subur. Ditambah lagi jumlah penyuluh KKBPK yang hanya 190 orang dengan jumlah desa 1.847 se-provinsi Riau. Tentu ini juga menjadi kendala kita. Untuk itulah kita berharap pemerintah daerah kabupaten/kota di Riau untuk menambah jumlah petugas yang muatannya adalah sebagai pegawai daerah," ungkapnya.
Ia juga mengatakan pihaknya mendapatkan suport dari Kapolda Riau. "Bahkan beliau menawarkan Bhabinkamtibmas untuk diberdayakan dalam penyampaian program KKBPK ke daerah-daerah. Nah, saya ambil kesempatan ini. Apalagi kan Bhabinkamtibmas ini di desa-desa jadi sangat pas sekali. Kemarin kita sudah mulai melakukan kegiatan advokasi pembangunan berwawasan kependudukan melalui kegiatan kemitraan bagi Bhabinkamtibmas jajaran Polresta Pekanbaru. Menyusul akan digelar di seluruh Polres yang ada di kabupaten/kota se-Riau," ungkapnya.
Sementara itu, Inspektur Utama (Irtama) BKKBN Pusat Agus Sukiswo berharap dengan digelarnya pertemuan ini dapat memantapkan sinergitas dan dukungan pemerintah dan mitra kerja serta komitmen operasional pengelolaan program KKBPK untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya Riau.
"Kami berharap kepada BKKBN Riau dan juga seluruh kepala OPD KB Kabupaten/Kota dapat bahu-membahu menggerakkan program prioritas pemerintah yang dimulai dari Kampung KB," ungkapnya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah peduli terhadap program KKBPK. "Atas saran, kontribusi, pemikiran ke depan tentang bagaimana memposisikan program KKBPK dalam konteks pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |