PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dua nama calon Wakil Gubernur Riau sudah diserahkan ke DPRD Riau untuk dipilih dalam waktu dekat, yakni mantan Bupati Rokan Hilir Wan Thamrin Hasyim dan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Riau, Ruspan Aman.
Lalu, bagaimana tanggapan para calon ini terhadap pencalonan dirinya sebagai Wakil Gubenur Riau yang akan mendamping Gubernur Riau Arsyajuliandi Rachman hingga akhir periode nanti, wartawan www.cakaplah.com berhasil mewawancarai salah seorang calon, yakni Wan Thamrin Hasyim. Berikut petikan wawancaranya:
Partai Golkar sudah mengirimkan dua nama ke DPRD Riau untuk dipilih menjadi Wakil Gubernur mendampingi Andi Rachman. Tanggapan Anda?
Saya mengikut saja. Kalau memang ada permintaan menjadikan saya sebagai wagub, ini menjadi kesempatan saya untuk menyumbang di hari sepuh ini. Dan tugas saya memberikan warna terhadap pembangunan Riau ini.
Apalagi sekarang Pak Gubernur sudah memisahkan antara dinas pendidikan dengan kebudayaan. Berarti, secara khusus budaya tempatan mau diangkat dan dimaksimalkan. Dan mungkin dengan pengetahuan saya, saya bisa memberikan sumbangan terhadap budaya tempatan.
Dan saya mau tegaskan, saya tak ada misi apa-apa selain memberikan dukungan pembangunan terhadap negeri nenek moyang kita ini.
Menurut Anda, apa latar belakang Anda sehingga dicalonkan sebagai Calon Wakil Gubernur Riau bersama Ruspan Aman oleh Partai Golkar?
Saya ini orang lama di Golkar. Dan sekarang saya menjadi salah satu anggota dewan pertimbangan Partai Golkar Riau. Dan mungkin dari situ teman-teman di partai menunjuk saya. Dan ditambah latar belakang saya pernah aktif di eksekutif. Saya pernah kepala dinas pendapatan, kepala badan perencanaan pembangunan daerah, dan pernah juga jadi bupati.
Akan tetapi semua ini Yang Di Atas yang memutuskan. Kalau Allah cakap jadi, ya jadi. Kalau tidak, ya tidak. Kita kan tak tahu retak tangan kita masing-masing.
Sejauh mana Anda kenal Andi Rachman sehingga Anda bisa bekerjasama dengannya kelak bila terpilih sebagai Wakil Gubernur Riau?
Saya mengenal Andi Rachman cukup lama. Waktu dulu saya kepala biro ekonomi tahun 1997, saya membuat SK Andi Rahman sebagai Dirut BUMD PT Sarana Pembangunan Riau atas permintaan Gubernur Riau Soeripto dan Wagubri Rivai Rahman.
Dan ketika suksesi 2013 lalu, Annas Maamun membawa Andi Rachman ke rumah saya memperkenalkan dia sebagai cawagub kala itu. Dan kita karena sudah pernah ketemu sebelumnya, ya lancar saja bicara.
Tapi kalau dibilang dekat kali, tidak juga.
Sudah terjadi dimana-mana antara kepala daerah dengan wakil kepala daerah itu kadang tak sejalan. Nah, kalau seandainya Anda terpilih, bagaimana komitmen Anda untuk tetap sejalan dengan Andi Rachman?
Saya pikir tak ada yang tak sejalan. Tergantung bagaimana kita masing-masing. Kalau nawaitu (niat, red) ikhlas dan sadar bahwa wakil gubernur itu adalah pembantu gubernur, maka semua akan sejalan. Saya akan bantu gubernur secara tuntas, tanpa terkotak-kotak. Saya tahu dia, dan dia tahu saya.
Sejauh mana pergerakan Anda di DPRD Riau untuk bisa memuluskan jalan sebagai Wakil Gubernur Riau kelak?
Terus terang saja, kalau mesti dekati orang per orang anggota dewan itu, tak sanggup saya. Apalagi saya dan mereka beda generasi. Mereka muda, saya sepuh.
Saya paling ketemu ketua fraksi dan ketua partai tingkat provinsinya. Dan saya sudah jumpa dengan ketua-ketua ini.
Terakhir, Anda disebut sebagai representasi orang pesisir Riau. Tanggapan Anda?
Kebetulan tokoh-tokoh pesisir Riau yang membawa saya ke Andi Rachman. Ada Azali Djohan, Ahmad Bebas, Fachruddin Bakar. Mereka kumpul dan mereka simpulkan, sehingga saya dijadikan calon wakil gubernur.
Lalu mereka ketemu gubernur, dan minta diberi kesempatan. Dan Andi Rachman nyambung. **
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Alzal |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Politik |