(CAKAPLAH) - Melanjutkan kampanye di daerah pesisir, Senin (9/4/2018), pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Riau nomor 3, Firdaus-Rusli Effendi, menyambangi Desa Parit, Kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak.

Sekitar pukul 11.00 Wib Firdaus-Rusli sampai di salah satu rumah tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Siak, Syamsurizal SAg atau yang akrab disapa Budi. Acara tersebut dihadiri oleh koalisi Partai Demokrat dan PPP serta Relawan Firdaus-Rusli.

Budi selaku anggota DPRD Siak dari Fraksi Demokrat menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Parit tentyang pendidikan serta lapangan pekerjaan.

"Masih ada sekolah SMA yang laboratorium serta alat untuk sarana belajar yang kurang. Karena sekarang SMA sudah dikelola provinsi, kami berharap, bila kelak Firdaus-Rusli menjadi gubernur Riau, hendaknya bisa membantu SMA di Desa Parit untuk penyediaan sarana pendukung pendidikan," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan keluhan warga mengenai minimnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. "Kami mengikuti bagaimana upaya Pak Firdaus membangun Pekanbaru dengan membuka kran investasi. Mudah-mudahan juga bisa ditularkan hingga ke kampung kami ini," ungkap Budi.

Pada kesempatan itu, Firdaus yang tampil memakai tanjak mengungkapkan kalau dia sangat mengapresiasi sambutan yang diberikan masyarakat Desa Parit, Sungai Apit, atas kehadirannya.

Firdaus berjanji akan memperhatikan apa yang menjadi keluh kesah masyarakat, termasuk perihal pendidikan. Ia akan perhatikan permasalahan infstruktur dan kebutuhan sarana pendidikan untuk anak-anak usia SMA, termasuk dengan menggratiskan biaya pendidikan bagi anak-anak Riau.

"Kewenangan SMA memang sekarang ada di pemerintah provinsi. Karena itulah, kita akan perhatikan ketersediaan prasarana, termasuk juga menggratiskan biaya pendidikan bagi anak-anak kita," ungkap Firdaus.

Sementara Rusli Efendi dalam kesempatan itu juga menjelaskan beberapa program unggulan yang akan mereka terapkan jika terpilih. Salah satunya tentang masjid paripurna.

"Masjid paripurna ini, sudah diterapkan di Pekanbaru dan sukses menjadi percontohan nasional. Bahkan ikut dilirik negeri tetangga Malaysia sebagai model pemberdayaan peran masjid. Masjid bukan saja menjadi tempat beribadah, tapi juga menjadi sarana pemberdayaan peran ummat, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan," ungkap Rusli.