PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemilihan rektor Universitas Riau tahun 2018-2022 yang sebelumnya dijadwalkan akan dilakukan pada tangal 11 Juli 2018 lalu ditunda.

Ketua panitia pemilihan rektor UR 2018-2022, Dr Iwantono SSi MPhil mengatakan ditundanya pemilihan tersebut dikarenakan pihak Kementerian Pendidikan belum selesai melakukan penelusuran rekam jejak keuangan calon rektor.

"Prosesnya  masih dalam proses penelurusan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di kementerian," ujar Iwantono.

Iwantono menjelaskan, karena rekam jejak itu memakan waktu, bisa sampai tiga pekan paling sedikit. Berarti tidak menutup kemungkinan sampai dengan empat atau lima pekan baru akan selesai.

"Tergantung dari banyaknya rekening dan banyaknya transaksi dari calon rektor tersebut. Juga ada atau tidaknya penemuan yang didapati. Jika ada penemuan yang didapati maka akan langsung ada laporan dan pemanggilan,” cakapnya lagi.

Dalam perekaman jejak tersebut, Iwantono mengatakan ditelusuri oleh PPATK  yang mempunyai kewenangan dan akses perbankan untuk melihat rekening dan transaksi dari calon rektor tersebut. Dengan memakan waktu yang tidak sebentar. 

"Karena jadwal pemilihan ini tentativ, itu sudah kami sampaikan sebelumnya. Kami  sudah kirimkan undangan ke kementerian untuk agenda pemilihan rektor di tanggal 11 Juli 2018 sesuai yang dijadwalkan sebelumnya. Karena ada undangan itulah, mereka konfirmasi lagi ke kami kalau di tanggal 11 Juli itu belum bisa. Dikarenakan proses rekam jejak belum selesai,” sebutnya.

lebih lanjut, Iwantono menjelaskan, dalam surat balasan dari Kemenristekdikti tersebut, dikatakan undangan yang disampaikan senat UR kepada kementerian di tanggal 7 Juni 2018 usai penjaringan tersebut belum dapat dipenuhi oleh kementerian. Dikarenakan Kemenristekdikti sedang melanjutkan proses penelusuran sesuai Permenristekdikti Nomor 19/2017. Pelaksanaan sidang senat dengan agenda pemilihan rektor agar ditunda sampai selesainya proses penelusuran rekam jejak calon rektor.