Chevron menggelar meet the engineer, Kamis (26/7/18) di Novotel Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media, baik media lokal maupun media nasional.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan para awak media di Riau tentang perminyakan, Chevron menggelar meet the engineer, Kamis (26/7/18) di Novotel Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media, baik media lokal maupun media nasional.
Humas Chevron, Okta, mengatakan bahwa acara bertajuk 'Mengembangkan Energi yang Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup dan Menggerakkan Dunia ke Depan' ini bertujuan agar jurnalis di Riau lebih memahami Duri Steam Flood (DSF).
"Kita sengaja menghadirkan engineering yang expert mengenai DSF, yaitu Pak Ilmy Razanindra. Dia ahli perminyakan asal Riau yang terlibat langsung pengelolaan lapangan Duri. Ilmy akan menjelaskan seluk beluk mengenai DSF. Termasuk mengenai produksi dan teknis memproduksi," terangnya.
Ilmy Razanindra menjelaskan, perusahaan penghasil minyak di dunia menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) tingkat lanjut untuk meningkatkan produksi dan memperpanjang usia produktif lapangan-lapangan tua. Lapangan Duri yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) merupakan salah satu contoh terbaik.
Teknologi EOR tingkat lanjut ini mencakup injeksi gas, injeksi uap atau injeksi kimia ke reservoir di perut bumi untuk memproduksi lebih banyak minyak ke permukaan. Teknologi injeksi uap (steamflood) telah diterapkan di Lapangan Duri sejak 1985 untuk meningkatkan produksi minyak berat (heavy oil) dari lapangan tersebut. Proyek ini merupakan salah satu pengembangan injeksi uap terbesar di dunia.
“Minyak berat memiliki sifat kental dengan tingkat kepekatan sangat tinggi, sulit mengalir, sehingga sulit untuk diproduksi dan dipompa ke permukaan,” kata Ilmy.
“Di Duri, uap disuntikkan dekat dengan dasar reservoir melalui sumur injeksi. Uap air naik ke permukaan reservoir. Uap mengalirkan panas ke minyak berat yang bersifat dingin, mengurangi tingkat kekentalan sehingga minyak dapat lebih mudah bergerak untuk dialirkan ke sumur-sumur produksi,” jelas Ilmy lagi.
Sementara itu, Yanto Sianipar selaku Sr VP Policy, Government and Public Affairs (PGPA) Chevron Indonesia mengatakan PT CPI merupakan perusahaan pelopor dalam penerapan operasi injeksi uap secara selamat dan efisien, yang telah membuat Lapangan Duri mampu menghasilkan kinerja produksi lima kali lebih baik dibandingkan dengan penggunaan teknologi pengeboran konvensional. Teknologi EOR di Indonesia senantiasa berkembang menjadi lebih baik.
“PT CPI memiliki akses terhadap teknologi dan kemampuan kelas dunia Chevron Corporation, yang merupakan perusahaan terdepan dalam penerapan teknologi EOR," katanya.
Ia menambahkan, Chevron memiliki sejarah panjang dalam penerapan lapangan EOR gas dan saat ini mengoperasikan proyek raksasa di Lapangan Tengiz di Kazakhstan, Lapangan Rangely di Colorado, proyek migas konvensional di Permian Basin di Texas, dan Lapangan Agbami di lepas pantai Nigeria. Lapangan Kern River di California yang telah berusia 119 tahun telahmengimplementasikan teknologi steamflood sejak 1970-an.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Riau |