ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ada dugaan praktik eksploitasi terhadap anak di Kota Pekanbaru selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri lalu. Buktinya, beberapa anak tertangkap oleh Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) serta Kepolisian saat berada di jalanan.
Ada beberapa anak yang tertangkap masih usia sekolah dengan membawa karung berisi rongsokan. Ada pula seorang ibu dan Balitanya yang tertangkap sedang meminta-minta di traffic light.
Kondisi itu masih bisa ditemui saat ini, seperti di Jalan Soekarno Hatta-Jalan Arifin Achmad, Persimpangan SKA dan Pertigaan Jalan Jendral Sudirman-Jalan Tuanku Tambusai.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru Mahyuddin saat dikonfirmasi seolah lepas tangan terhadap persoalan anak ini. Ia menyebut hanya bisa menunggu dan penanganan hanya bersifat persuasif.
"Kita menunggu, sifatnya persuasif saja. Karena kan penertiban enggak mungkin kita," kata Mahyuddin, Kamis (28/5/2020).
Instansi yang bertugas menangani persoalan perempuan dan perlindungan anak itu hanya mengimbau agar masyarakat tidak meminta-minta di jalanan. Ia menyebut, persoalan anak di jalanan merupakan tugas Dinsos lantaran tidak masuk ke ranah kekerasan.
"Tugas saya hanya terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi kalau belum ranah kekerasan, ya masuk di dinas sosial," kata dia.
Ia menilai keberadaan anak-anak di jalan bukanlah bentuk eksploitasi anak. Eksploitasi anak bisa ditentukan setelah melakukan asesmen terhadap anak yang ditertibkan.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |