PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dalam reses di Jalan Sidorukun, Kecamatan Payung Sekaki, Kamis (25/06/2020) Anggota DPRD kota Pekanbaru, Jepta Sitohang mendapatkan keluhan masyarakat terkait keruhnya air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Dinar Hisbet, warga setempat menuturkan ketika air baru dihidupkan maka air akan keruh dan harus menunggu beberapa saat baru air akan jernih kembali. Sehingga hal tersebut akan membuat pembayaran PDAM menjadi membengkak.
"Memang sudah ada PDAM dari pemerintah tapi sering keruh airnya. Tidak bersih hingga berjam-jam dihidupkan, sehingga membengkak kami bayar PAM-nya," cakapnya.
Tak hanya itu keluhan yang dirasakan Dinar, dia juga mengeluhkan lonjakan listrik yang meningkat drastis. Terlebih di saat pandemi Covid-19 ini membuat ekonominya semakin sulit.
Selanjutnya aspirasi lainnya datang dari Nurlela Manurung, warga Jalan Harapan Jaya ini mengeluhkan dimana nama BLT yang diterimanya atas nama sang suami, namun karena suaminya meninggal ia tidak dapat mengambil BLT tersebut.
Menjawab permasalahan PDAM, srikandi Partai Demokrat ini mengaku dirinya baru mendengarkan permasalahan tersebut. Namun dirinya membenarkan bahwa masih banyak rumah di daerah tersebut yang belum tersambung PDAM.
"Untuk permasalahan air bersih nantinya akan kita pertanyakan ke PDAM secepatnya," cakap Jepta.
Selanjutnya terkait dengan BLT, Jepta menjelaskan bahwa peraturan tersebut memanglah seperti itu adanya. Untuk bantuan jika yang masuk dalam data meninggal, maka memang tidak bisa diambil lagi.
"Untuk bantuan yang bermasalah sudah ditanyakan ke Dinsos dan aturannya baku. Kemarin terbentur di ahli waris. Dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Dan terpaksa uang dikembalikan ke Dinsos provinsi," jelas Jepta.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita