Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mendapat ancaman pembunuhan jika menormalisasi hubungan dengan Israel. (Foto: rfi.fr)
|
(CAKAPLAH) - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman, mendapat ancaman pembunuhan jika Saudi mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel.
Miliarder Israel-Amerika Serikat, Haim Saban, mengatakan dirinya diberitahu oleh Pangeran Mohammad bin Salman mengenai ancaman pembunuhan yang akan dilakukan oleh Iran, Qatar bahkan rakyatnya sendiri jika Saudi menjalin hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
Arab Saudi menjadi target selanjutnya misi Amerika Serikat memediasi negara-negara kawasan Arab dan Teluk agar bersedia menjalin hubungan resmi dengan Israel yang merupakan sekutunya.
Sebelumnya, AS di bawah pemerinatahan Donald Trump berhasil menengahi normalisasi hubungan UEA dan Bahrain dengan Israel yang ditandai dengan penandatanganan Abraham Accords di Gedung Putih pada 15 September lalu.
Dalam kesempatan itu, Trump sempat melontarkan optimisme bahwa Arab Saudi dan negara-negara Islam lainnya cepat atau lambat akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Ancaman pembunuhan datang setelah desakan Menlu AS
Saban mengatakan setelah mendapat ancaman pembunuhan tersebut, Pangeran Mohammad bin Salman menegaskan bahwa Arab Saudi tidak dapat bergabung dengan UEA dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Itu karena mungkin akan berakhir dengan putra mahkota dibunuh oleh Iran, Qatar, atau rakyatnya sendiri," kata Saban dikutip dari Al-Jazeera, Jumat (23/10/2020).
Pernyataan Saban berselang seminggu setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo mendesak Arab Saudi untuk mengikuti jejak Abu Dhabi dan Manama menjalin hubungan dengan Israel.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | iNews.id |
Kategori | : | Internasional |