PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nasib apes dialami pria berusia 25 tahun saat menginap di Wisma SMR Panam, Ahad (1/11/2020) dini hari.
Sedang asyik berduaan dengan pasangannya, waktu yang sama Satpol PP Kota Pekanbaru datang menggedor pintu kamar nomor 217 yang mereka tempati.
Mendengar gedoran pintu oleh Satpol PP Kota Pekanbaru, pria itu diduga lari melalui jendela dan melompat dari lantai 2 wisma. Akibatnya, bagian kaki kiri pria itu bengkak dan berdarah.
Kejadian itu baru diketahui ketika tim membuka kamar 219 wisma. Penghuni kamar itu, yang juga pasangan tidak sah kaget mendengar orang berteriak kesakitan dari arah luar wisma.
Setelah didatangi oleh beberapa anggota Satpol PP dan wartawan, ternyata pria itu penghuni kamar 217 yang melompat meninggalkan pasangannya sendirian di dalam kamar.
Awalnya, keduanya tidak mengaku mereka berada dalam satu kamar. Saat CAKAPLAH.COM berbincang dengan perempuan cantik di kamar 217 itu, Ia mengaku sendirian.
Namun, di dalam kamar ada sebuah koper dan pakaian pria. Ia mengaku, pakaian itu milik temannya dan Ia hanya menumpang tidur lantaran capek setelah mengikuti kegiatan di salah satu stasiun televisi lokal.
Kasur dan tempat pakaian di kamar itu juga terlihat berantakan. Pakaian dalam diduga milik perempuan itu tampak dibiarkan saja tergeletak di tumpukan tas.
"Saya habis acara. Telat pulang ke kos. Makanya saya nginap di sini," kata perempuan itu, yang belakangan merupakan karyawati salah satu bank swasta.
Di sisi lain, CAKAPLAH.COM juga sempat turun ke lantai bawah untuk menemui pria yang melompat dari kamar yang sama tempat perempuan itu berada. Awalnya, pria itu mengaku hanya sendirian di kamar.
Saat ditanya mengapa Ia melompat, Ia gugup dan menyebut kaget lantaran baru sekali menginap di wisma dan dirazia Satpol PP. Tapi, Ia bersikeras tidak mengakui berada dalam satu ruangan dengan perempuan yang ada di kamar 217.
Saat keduanya dipertemukan di halaman wisma SMR, barulah keduanya mengaku memang menginap di dalam kamar yang sama. Saat diminta menunjukkan identitas diri, diketahui bahwa pria itu berasal dari Indragiri Hilir.
"Kami nggak ada ngapa-ngapain," kata pria itu sambil menahan sakit di mata kakinya yang makin membengkak.
Satpol PP Pekanbaru tetap mengangkut perempuan itu ke kantor untuk didata. Sedangkan sang pria tidak dibawa lantaran butuh penanganan medis.
Total, ada 52 wanita dan pria diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP Pekanbaru, Jalan Sudirman. Dengan rincian, 28 wanita dan 24 pria.
"Kita lakukan razia berdasarkan laporan masyarakat Kota Pekanbaru," kata Pelaksana tugas Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning.
Kata dia, puluhan muda mudi yang terjaring razia ini diproses dan didata. Mereka boleh keluar dari kantor Satpol PP Pekanbaru jika sudah dijemput keluarga.
"Kita proses, membuat surat pernyataan dan dipanggil orang tuanya. Kita minta orang tuanya jemput," jelasnya.
Burhan Gurning juga menyayangkan mengapa penghuni kamar 217 Wisma SMR itu sampai melompat dari ketinggian lebih kurang 5 meter itu.
"Ini akibat dia mau melarikan diri. Yang cedera akan diserahkan pada keluarganya," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Kota Pekanbaru |