Aidil Haris
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Munculnya dugaan mahar politik pada Pilkada Gubernur Riau tahun 2018 lalu yang menyeret nama Wakil Sekjend DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Irvan Herman, dinilai menimbulkan perspektif negatif masyarakat kepada sosok anak mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Riau, DR Aidil Haris, dalam perbincangan dengan CAKAPLAH.COM, Jumat (29/1/2021).
"Pasti berpengaruh, kalau wacana yang bergulir di masyarakat, di medsos perspektifnya negatif, maka terbranding negatif juga sosok Irvan Herman tersebut. Hal itu tidak bisa dipungkiri," kata Aidil Haris.
Hal tersebut, kata Aidil Haris juga menjadi tantangan mantan kandidat wakil walikota Pekanbaru tahun 2017 tersebut, untuk bisa memulihkan kembali citranya.
"Ini tantangan bagi Irvan jika memang yang dia lakukan tersebut adalah hal yang sewajarnya. Nah, kalau memang pelanggaran yang dia lakukan, maka dia harus mampu memulihkan nama baiknya," kata Aidil Haris.
Namun, Aidil Haris mengatakan bahwa memulihkan nama baik tersebut pasti membutuhkan kerja keras.
"Sedangkan orang berpolitik tataran normatif aja bisa rusak perpektifnya di masyarakat, apalagi yang dalam tanda kutip terjerumus mahar seperti ini, walaupun belum ada pembuktian," cakapnya lagi.
Terkait pro kontra kader PAN ada yang meminta Irvan dicopot dari jabatannya, dan ada pula yang mendukung, Aidil mengatakan bahwa hal tersebut terpulang ke kebijakan DPP PAN sendiri.
"Kalau itu kembali ke kebijakan DPP. Kewenangan DPP memecat atau mempertahankan, karena ada mekanisme di masing-masing partai," tukasnya.
Untuk diketahui pada Pilgub Riau pada 2018 lalu Walikota Pekanbaru Firdaus pernah mendekati Partai Amanat Nasional (PAN) agar mau memberikan perahu partainya untuk Pilkada.
Belakangan ini terkuak kalau Firdaus yang berpasangan dengan Rusli Effendi, pernah merogoh kocek Rp11 miliar untuk mendapatkan perahu PAN. Akan tetapi PAN justru mendukung pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution. Pasangan yang diusung PAN tersebut terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
Kini cerita mahar politik yang dikeluarkan Firdaus untuk mendapatkan perahu Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar Rp11 miliar kembali mencuat. Uang miliaran rupiah tersebut kini ditagih Firdaus dan menyeret nama Irvan Herman Abdullah.
Irvan sendiri merupakan Wakil Sekjen DPP PAN. Ia adalah anak dari mantan Walikota Pekanbaru dua periode, Herman Abdullah. Kuasa Firdaus, Fauzi Kadir, menyebut kalau uang sebesar Rp11 miliar tersebut dibayarkan kepada empat pengurus DPP PAN, termasuk Irvan Herman.***