PEKANBARU (CAKAPLAH) - Guna mendukung kelancaran transisi pengelolaan Blok Rokan, PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) telah sepakat untuk memberikan lisensi penggunaan sebanyak 123 aplikasi teknologi informasi (TI) kepada Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator berikutnya. Aplikasi-aplikasi tersebut selama ini sangat vital dalam mendukung digitalisasi kegiatan operasi dan produksi migas di Blok Rokan agar berjalan secara efisien.
”Teknologi Informasi dan Data merupakan salah satu komponen utama dalam proses transisi Blok Rokan. Karena itu, pengalihkelolaannya kepada operator berikutnya harus dilakukan secara cermat dan sistematis agar operasional Blok Rokan terus berjalan tanpa gangguan teknis ketika alih kelola pada 9 Agustus mendatang,” jelas Albert Simanjuntak selaku Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur PT CPI, Rabu (2/6/2021).
Hampir seluruh aplikasi TI yang selama ini digunakan PT CPI, tambahnya, akan diberikan lisensi penggunannya ke PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut, antara lain, digunakan untuk pemantauan produksi dan transportasi minyak secara real time, pemantauan kondisi sumur dan aktivitas rig pengeboran, pengaturan injeksi uap lapangan Duri, pengelolaan mitra kerja, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain.
Pada April lalu, PT CPI dan PHR telah menandatangani kesepakatan untuk pengaktifan Rokan Transition Network (RTN), yakni sebuah jaringan perantara yang digunakan untuk memindahkan aplikasi-aplikasi PT CPI. PHR akan dapat mengakses RTN untuk memasang dan melakukan tes aplikasi komersial.
Menurutnya, PT CPI mendukung penyiapan semua aplikasi yang diberikan lisensi penggunaannya kepada PHR tersebut agar bisa berjalan dengan baik sebelum proses alih kelola Blok Rokan. Sekarang ini sudah lebih dari 80 aplikasi yang selesai dimasukkan ke dalam RTN.
Selain itu, tambah Albert, PT CPI juga bekerja sama secara intensif dengan PHR untuk pemindahan data ke dalam sistem/aplikasi TI yang akan dibutuhkan setelah alih kelola Blok Rokan.
”Para pihak yang terlibat, yakni SKK Migas, PT CPI, dan PHR, memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk mewujudkan alih kelola yang selamat, lancar, dan andal sehingga koordinasi berjalan dengan baik,” tegas Albert.
Keberhasilan program pengeboran merupakan bagian penting dalam upaya menjaga tingkat produksi di Blok Rokan setelah alih kelola. Untuk memastikan ketersediaan pasokan material pendukung program pengeboran, PT CPI dan PHR telah menandatangani perjanjian pemanfaatan bersama fasilitas gudang milik negara di Blok Rokan pada 21 April lalu.
Dengan adanya perjanjian tersebut, PHR dapat mulai mendatangkan dan menyimpan material pendukung program pengeboran di gudang-gudang yang dikelola PT CPI di Duri dan Dumai. Material-material tersebut di antaranya pipa, conductor, casing, tubing, wellhead, valve, kabel, maupun pompa angguk.
Saat ini, menurut Albert, sejumlah material PHR telah tiba di gudang penyimpanan PT CPI di Dumai. Kedatangan material-material lainnya akan menyusul.
"Harapannya, setelah tanggal alih kelola nanti, program pengeboran tetap dapat berjalan tanpa adanya gangguan pasokan material karena material milik PHR sudah tersedia di lapangan," tukasnya.