PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod melakukan kunjungan kerja di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis dalam rangka penanaman mangrove bersama kelompok masyarakat Pengawas Sekat Bakau Bengkalis.
Dalam kesempatan itu, Kepala DLHK Riau didampingi Kabid Penataan dan Penataan, Kabid Pengelolaan DAS, Restorasi Gambut dan Perhutanan Sosial serta pejabat lain di lingkup DLHK Riau.
Kehadiran rombongan disambut dengan iringan kompang dan atraksi pencak silat dari remaja kompang masyarakat Buruk Bakul.
Kegiatan penanaman mangrove tersebut diinisiasi oleh kelompok masyarakat peduli mangrove itu merupakan kegiatan lanjutan dari parade 2021 bendera, dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dimana kelompok masyarakat membuka donasi untuk satu bendera dan satu bibit bakau untuk ditanam. Dari donasi tersebut, terkumpul 60 orang donatur dengan 170 paket
Kemudian sebagai wujud kepedulian dan penghargaan kepada kelompok masyarakat, serta komitmen DLHK atas pelaksanaan Riau Hijau, Kepala DLHK Riau Mamun Murod memberikan donasi 2.000 bibit mangrove untuk ditanam.
Setelah penanaman, dilanjutkan dengan kegiatan dialog bersama masyarakat penggiat lingkungan di Desa Buruk Bakul. Hadir dalam dialog Sekretaris Umum LAM Provinsi Riau Yusman Hakim, Ketua Komisi I DPRD Bengkalis Zuhandi , perwakilan Kecamatan Bukit Batu, Ketua Pokmas Pengawas Sekat Bakau Khaidir, KTH Pakning Asal, Yayasan Teras Riau, LAM dan Perwakilan Desa Buruk Bakul.
Mamun Murod menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Buruk Bakul, para pihak yang hadir dalam acara penanaman mangrove. Hal ini membuktikan kepedulian akan kelestarian mangrove di Buruk Bakul khususnya.
Dalam dialog Mamun Murod menyerap aspirasi dari kelompok masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat, diantaranya adalah pembentukan perhutanan sosial dan keterbatasan anggaran masyarakat dalam hal rehabilitasi mangrove.
Menjawab permasalahan ini, Murod mensosialisasikan program adopsi pohon yang saat ini dilaksanakan. Diharapkan adanya program ini bisa membantu kerangka pendanaan yang saat ini terkendala di Desa Buruk Bakul.
"Saya harap kelompok masyarakat untuk terus berkoordinasi dengan KPH Bengkalis sebagai perpanjangan tangan DLHK di tingkat tapak. Saya juga harap tokoh masyarakat untuk turut membantu dalam hal persiapan pembentukan perhutanan sosial di Desa Buruk Bakul. Nanti kalau di tingkat desa telah sepakat akan dibangun perhutanan sosial, maka saya siap untuk memfasilitasi di tingkat pusat/kementerian," terangnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau, Kabupaten Bengkalis |