Siswa di Pekanbaru belajar tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Akhir-akhir ini klaster Covid-19 Abdurrab Islamic School menambah angka pasien positif di Kota Pekanbaru. Meski demikian, kejadian itu tidak mempengaruhi pembelajaran tatap muka di sekolah lain.
Kondisi itu memang seharusnya tidak mempengaruhi pembelajaran tatap muka di sekolah lain, asalkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Irman Sasrianto juga berpendapat pembelajaran daring tidak efektif diterapkan.
"Output pelaksanaan pembelajaran daring memang tidak seefektif dibandingkan pembelajaran tatap muka," kata Irman, Senin (6/12/2021).
Walau bagaimana pun, orang tua dari anak-anak berbeda posisi dan kondisi. Ada yang bekerja, ada yang bisa mendampingi anak di rumah. Artinya, pembelajaran daring selain tidak efektif, juga berdampak buruk bagi sebagian peserta didik.
"Posisi yang bekerja itulah kadang terjadi masalah. Si anak dibiarkan memegang handphone itu, tanpa diawasi pengaruhnya luar biasa. Masalah lain lagi yang timbul. Kecanduan yang tinggi," kata Irman.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, kejadian itu memang tidak berpengaruh terhadap pembelajaran tatap muka di sekolah lain.
"Meski ada kejadian ini, PTM di sekolah lain tak terganggu. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran bagi sekolah lain," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |