Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Provinsi Riau tahun 2022 mendapat jatah 11.000 hektare (Ha) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari pemerintah pusat melalui anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp330 miliar.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli kepada CAKAPLAH.com usia kegiatan implementasi Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit (SISKA) dalam kerangka Rencana Aksi Daerah Kebun Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Riau, Jumat (15/7/2022) di Pekanbaru.
"Tahun ini Riau mendapat bantuan program replanting sawit seluas 11.000 hektare. Dimana dengan anggaran replanting sebesar Rp30 juta per hektare," katanya.
Zulfadli mengatakan, 11.000 Ha lahan kebun sawit yang akan dilakukan replanting tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota se-Riau.
"Luasan replanting merupakan usulan kabupaten/kota yang diteruskan ke pusat. Itu ada 10 kabupaten/kota yang mengusulkan, diantaranya Pelalawan 3000 Ha, Rohil 2000 Ha, Kampar 1500 Ha, Siak 1000 Ha, Rohul 1000 Ha, Kuansing 500 Ha, Inhil 500 Ha, Bengkalis 500 Ha, Inhu 500 Ha, dan Dumai 500 Ha," terangnya.
Zulfadli menambah, tahun ini pihaknya mengusulkan 14.831 Ha program ke pemerintah pusat. Usulan ribuan Ha PSR tersebar di 10 kabupaten/kota tersebut.
Daerah yang paling luas mengusulkan replanting sawit tahun ini adalah Kabupaten Pelalawan seluas 5.366 Ha. Kemudian disusul Rokan Hilir seluas 2.238 Ha.
Kemudian Kabupaten Kampar seluas 1.630 Ha, Siak seluas 1.134 Ha, Rokan Hulu seluas 1.073 Ha, Bengkalis seluas 1.000 Ha, Indragiri Hilir seluas 1.000 Ha, Indragiri Hulu seluas 600 Ha, Dumai seluas 520 Ha, Kuantan Singingi seluas 299 Ha.
"Usulannya memang 14.831 Ha, namun yang ditetapkan, kita tahun ini mendapat target PSR seluas 11.000 Ha," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |