Sistem peluncuran roket ganda Badai Rusia yang ditembakkan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Foto: EPA-EFE/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY PRESS SERVIC
|
(CAKAPLAH) - Rusia disebut telah menggunakan persediaan amunisinya dalam jumlah luar biasa memasuki bulan kesepuluh invasi ke Ukraina. Direktur Intelijen AS, Avril Haines, mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menambah pasokan amunisinya.
Haines memang tidak menyebutkan angka spesifik tentang jangka waktu habisnya amunisi Rusia. Akan tetapi, ia menekankan itu akan terjadi cukup cepat dan ia meyakini Rusia tengah berupaya mengisi kembali persediaan amunisinya.
"Jumlahnya luar biasa dan keyakinan kami, mereka tidak mampu memproduksi sebanyak yang telah mereka habiskan. Itulah mengapa Anda lihat mereka pergi ke negara lain, secara efektif, berusaha mendapatkan amunisi," kata Haines, seperti dilansir Defense News, Senin (5/12/2022).
Haines mengungkapkan, Rusia memperoleh pasokan amunisi artileri dari Korea Utara walau dalam jumlah tidak banyak. Komentar Haines ini keluar ketika AS mencoba meningkatkan kemampuan produksi amunisi sambil terus memasok senjata ke Ukraina.
Angkatan Darat AS pada pekan lalu memberi Lockheed Martin dengan kontrak senilai 431 juta dolar AS untuk memproduksi lebih banyak peluncur High Mobility Artillery Rocket System (Himars). Peluncur ini akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa bulan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Raytheon Technologies, Greg Hayes, mengemukakan kekhawatiran tentang kecepatan penggunaan amunisi Stinger dan Javelin di Ukraina serta kemampuan industri itu sendiri untuk mengimbangi produksinya. Sementara itu,, Raytheon dan Lockheed Martin masih terus memproduksi sekitar 400 peluncur Javelin per bulan.
Hayes mengatakan, dalam 10 bulan pertama invasi Rusia ke Ukraina, mereka telah menghabiskan persediaan Stinger selama 13 tahun. "Jadi, pertanyaannya, bagaimana kita akan memasok, mengisi kembali persediaan," ujar Hayes.
Haines menyebut, saat ini Rusia sedang berusaha untuk mendapatkan amunisi yang lebih presisi dari Iran. Ia berpendapat, Iran telah menyediakan drone yang akan digunakan Rusia untuk menyerang infrastruktur listrik yang ada di Ukraina.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Republika.co.id |
Kategori | : | Internasional |