
![]() |
Abdul Jamal
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengaku hingga saat ini belum ada menerima data hasil akreditasi yang dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) terhadap SMP di Kota Pekanbaru.
Sebagaimana diketahui untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) di Provinsi Riau, ada sekitar 21 sekolah yang tidak lulus akreditasi.
"Sebenarnya untuk akreditasi juga dilakukan untuk PAUD hingga SMP. Dan itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun kalau untuk hasilnya hingga kini kita belum ada laporan ya. Kita belum ada menerima," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (17/1/2023).
Ia mengaku dari sekolah-sekolah yang dilakukan akreditasi, hingga kini juga tidak ada melapor terkait hasil akreditasinya kepada Dinas Pendidikan.
"Beberapa hari lalu saya juga ada rapat dengan ketua Badan Akreditasi Nasional PAUD Provinsi, namun mereka juga tak ada ngomong. Saya kan ingin juga PAUD-PAUD di Pekanbaru juga terakreditasi. Namun saat pertemuan itu mereka tak ada ngomong juga (hasil akreditasi). Jadikan aman-aman saja," cakapnya.
Terkait banyaknya SMA/SMK di Riau khususnya yang berada di Pekanbaru tidak lulus akreditasi, sebenarnya yang jadi permasalahan hanya miskomunikasi saja.
"Saya ada kemarin itu jumpa dengan teman-teman di SMA, dan itu hanya miskomunikasi saja sebenarnya. Karena untuk sekarang ini kan pengisiannya secara online, jadi diupload. Nah itu ada yang belum terisi, itu saja sebenarnya yang jadi permasalahan," ucapnya.
"Dan saat hari terakhir orang pusat lihat kok belum terisi, makanya hasilnya seperti itu," imbuhnya.
Lebih lanjut Jamal mengatakan untuk yang SMP hingga kini dirinya memang belum ada mendapatkan laporan.
"Saya tak bisa menyatakan ada atau tidaknya, karena memang sampai sekarang tak ada laporan ke kami," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya ada 21 Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) di Provinsi Riau tidak lulus akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM).
Puluhan SMA/SMK negeri dan swasta itu tidak lulus akreditasi karena syarat automasi perpanjangan status akreditasi tidak lengkap. Termasuk SMA Plus Provinsi Riau.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, M Job Kurniawan mengatakan, 21 SMA/SMK negeri dan swasta yang akreditasinya tidak diperpanjang karena tidak memenuhi syarat secara automasi. Dengan rincian 9 SMA negeri dan swasta, serta 12 SMK negeri dan swasta.
"Mungkin ini kelalaian sekolah yang mengakses sistem tak sampai selesai. Kami sedang menurunkan tim menelusuri persoalan ini, ternyata benar memang ada human error," kata Job Kurniawan, Sabtu (14/1/2023).
Meski tidak lulus secara automasi, lanjut Job, namun proses akreditasi belum berakhir. Karena proses akreditasi ada dua jalur, pertama secara automasi dan kedua manual.
"Artinya kalau tidak lulus akreditasi melalui proses automasi, maka sekolah bisa mengikuti jalur manual. Kita sudah minta sekolah untuk mengirim ulang berkasnya ke BAN-SM. Insya Allah dalam waktu dekat sekolah yang akreditasi tak keluar, bisa keluar lagi melalui jalur manual sepanjang persyaratan dipenuhi," terangnya.
Karena itu, Job Kurniawan mengimbau agar wali murid jangan khawatir jika ketika anak lulus sekolah belum terakreditasi. Sebab proses akreditasi belum berakhir, masih bisa melalui jalur manual.
"Makanya sekolah kita dorong proses akreditasi manual sudah keluar sebelum ujian akhir. Saya juga sudah panggil semua kepala sekolah dan pandu mereka untuk menyelesaikan persyaratan dan lainnya. Karena kelalaian sekolah ini karena mereka tidak mengklik sistem sampai akhir," ujarnya.
Disinggung ada berapa sekolah SMA/SMK di Riau yang tak lulus akreditasi, Job Kurniawan mengaku secara umum ada 21 sekolah negeri dan swasta.
"Namun kita sudah minta mereka untuk mengikuti akreditasi jalur manual. Dan kejadian ini menjadi perhatian agar sekolah selalu mengecek kedaluwarsa akreditasi sekolah, dan mempersiapkan diri mengisi persyaratan secara automasi yang disiapkan oleh BAN-SM. Jangan sampai sudah kedaluwarsa baru sibuk," tukasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Pekanbaru |











































01
02
03
04
05



