
![]() |
Arsul Sani. ©dpr.go.id
|
(CAKAPLAH) - Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani menanggapi ajakan PDIP untuk berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menilai setiap partai yang saling mengajak bergabung dengan koalisi merupakan yang wajar.
Menurutnya, koalisi yang sudah ada masih bisa berubah, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PPP sebelumnya telah bergabung dengan koalisi ini bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN)
"Kalau kita bicara koalisi, semuanya itu masih terbuka untuk berubah. Berubah itu artinya dalam suatu koalisi bisa bertambah bisa juga berkurang," ujar Arsul Sani di Solo, Jumat (10/3).
Arsul pun berterima kasih dan merasa terhormat dengan ajakan koalisi dengan PDIP.
"Kami merasa terhormat diajak koalisi dengan PDIP. Ketika kemudian ada yang menyuarakan PPP bisa berkoalisi dengan PDI tentu kami berterima kasih. Apalagi berkoalisi dengan partai terbesar yang ada di negara ini, partai pemenang pemilu," katanya.
Arsul merasa partainya cocok berkoalisi dengan PDIP, Golkar, maupun PKB. "Sebagai partai politik, PPP ingin ada kontinuitas pembangunan di Indonesia. Dengan prinsip dasar itu,maka kemungkinan untuk berkoalisi itu menjadi terbuka lebar," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis PPP Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Romy mengakui bahwa PPP diajak gabung koalisi oleh PDI Perjuangan. Hal itu, dibahas saat Romy bertemu dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. , Rabu (1/3).
Pertemuan itu diunggah Romy di akun instagram pribadinya @romahurmuziy. Dia mengungkapkan, pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi atas situasi dan kondisi politik nasional serta membicaraka Sistem Pemilu yang tengah di-judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK).
Editor | : | Ali |
Sumber | : | merdeka.com |
Kategori | : | Politik |









































01
02
03
04
05







