PEKANBARU (CAKAPLAH) - Masyarakat Provinsi Riau, Jumat (5/5/2023) malam nanti bisa mengamati proses gerhana bulan penumbra yang akan terjadi mulai pukul 22.12.09 WIB.
Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru Fitri Nur Astuti, Jumat (5/5/2023), mengatakan masyarakat bisa mengamati fase gerhana bulan penumbra jika didukung kondisi cuaca yang baik.
"Gerhana bulan penumbra terjadi pada 5-6 Mei 2023 dan dapat diamati dari Indonesia dengan waktu mulai pukul 22.12.09 WIB. Seluruh fase gerhana teramati di Indonesia termasuk di wilayah Riau namun dengan catatan apabila didukung dengan kondisi cuaca yang baik," ujar Fitri, Jumat (5/5/2023).
Namun dikatakan Fitri, untuk malam nanti diprakirakan hujan terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Riau dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang.
"Yang dapat terjadi di hampir sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, dan Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Mengutip dari situs resmi BMKG, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari, bumi sejajar di mana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Melansir dari situs Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung, penumbra memiliki kaitannya dengan umbra. Umbra merupakan bayangan bagian dalam yang lebih gelap, sedangkan penumbra adalah bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra.
Gerhana bulan penumbra merupakan sebuah fenomena dimana seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Ketika fenomena gerhana bulan penumbra ini terjadi, penampakan bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram atau lebih gelap.
Fenomena gerhana bulan penumbra yang akan terjadi 5 Mei 2023 merupakan anggota ke 24 dari 73 anggota pada seri Saros 141. Gerhana bulan yang sebelumnya pernah terjadi dan berhubungan dengan gerhana ini adalah gerhana bulan penumbra 24 April 2005
Tidak mudah untuk membedakan gerhana bulan penumbra dengan bulan purnama menggunakan mata telanjang. Hal ini dikarenakan gerhana bulan penumbra tetap terlihat seperti bulan purnama, tetapi dengan cahaya yang lebih redup.
Apabila langit tidak mendung dan bulan tidak tertutup awan, kita masih bisa melihat fenomena gerhana bulan penumbra dengan mata telanjang. Agar lebih maksimal, penggunaan teleskop diperlukan untuk melihat fenomena gerhana bulan penumbra menggunakan teleskop.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Lingkungan, Serba Serbi, Riau |