PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel berbintang di Provinsi Riau pada Bulan Maret 2023 sebesar 35,39 persen. 

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan angka TPK tersebut mengalami penurunan sebesar 1,09 poin dibandingkan angka TPK hotel berbintang pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 36,48 persen. 

"Jika dibandingkan dengan TPK periode yang sama pada tahun 2022 yang tercatat sebesar 46,52 persen, maka TPK pada Bulan Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 11,13 poin," ujar Asep Riyadi, Ahad (7/5/2023).

Ia mengatakan angka TPK ini (35,39 persen) berarti pada bulan Maret 2023 dari setiap kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Provinsi Riau, setiap malam sebanyak 35 persen sampai 36 persen dari total kamar diantaranya telah terjual. 

Lanjut Asep, untuk Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing dan domestik pada hotel berbintang di Provinsi Riau bulan Maret 2023 adalah 1,21 hari. 

"Ini berarti pada umumnya rata-rata lama tamu menginap, baik tamu asing maupun tamu domestik di hotel berbintang adalah selama 1 hingga 2 hari," cakapnya.

Angka RLMT tamu asing yang berkunjung ke Provinsi Riau dan menginap di hotel berbintang pada Maret 2023 tercatat 2,19 hari. 

"Hal ini dapat diartikan rata-rata tamu asing yang menginap di hotel berbintang yang ada di Provinsi Riau pada bulan Maret 2023 tercatat selama 2 hingga 3 hari," ungkapnya.

Sementara untuk Rata-rata lama menginap tamu domestik tercatat selama 1,20 hari, atau berarti rata-rata tamu domestik yang menginap di hotel berbintang di Provinsi Riau selama 1 hingga 2 hari.

Bila dirinci menurut kelas hotel terlihat rata-rata lama menginap tamu asing terlama pada hotel bintang 4 yaitu 2,98 hari. 

"Sedangkan rata-rata lama menginap tamu domestik yang terlama dialami oleh hotel bintang 5 yaitu 1,33 hari atau selama 1 sampai 2 hari," pungkasnya.

Sebagai informasi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi. Jika TPK besar dan cenderung mendekati 100 persen, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar laku terjual.