Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Maraknya titik panas atau hotspot di Pulau Sumatra, termasuk Riau, memicu kekhawatiran memperparah bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Data terbaru yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menunjukkan bahwa pada hari ini terdapat total 1.262 hotspot (titik panas) di wilayah Sumatra.
Sebagian besar hotspot terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan, dengan angka mencapai 843 titik. Sumatera Barat juga mengalami peningkatan signifikan, 173 hotspot.
"Di provinsi Lampung terdeteksi 102 titik. Sedangkan di Bangka Belitung 75 titik, Jambi 36 titik, Riau 21 titik, dan Bengkulu 12 titik," ujar Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Mia Vadilla, Rabu (4/10/2023).
Ia menjelaskan, 21 hotspot di Riau tersebar di enam kabupaten. Rinciannya, di Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing 6 titik, Kuantan Singingi 4 titik, Kampar 3 titik, serta Pelalawan, dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik.
"Suhu udara berkisar antara 23.0 hingga 33.0 °C dengan kelembapan udara berkisar antara 50 hingga 99%. Sementara arah angin bertiup dari Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan antara 10 hingga 30 km/jam," ujarnya.
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |