PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau menyatakan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan bulan September 2023 telah meraih pendapatan sebesar Rp20,9 Triliun atau 78,71 persen dari target.
"Kinerja APBN bekerja baik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Riau. Sampai dengan bulan September pendapatan terealisasi sebesar Rp20,9 triliun atau 78,71 persen dari target," ujar Kepala Kanwil DJPB Riau Burhani AS pada kegiatan Press Conference 'APBN Kita Riau' realisasi sampai dengan September 2023, Rabu (01/11/2023).
Ia mengatakan turunnya harga CPO membuat kolom tarif Bea Keluar (BK) ikut turun yang mengakibatkan pendapatan secara agregat turun 33,10 persen dibandingkan Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL).
"Namun penerimaan PPh, PPN, PBB, Bea Masuk, dan Cukai meningkat dari tahun sebelumnya," cakapnya.
Dikatakan Burhani, PNBP juga tumbuh positif dan realisasinya sudah melampaui target dengan kinerja 121,14 persen. Pada sisi belanja, penyaluran kepada satuan kerja maupun transfer ke daerah sudah terealisasi sebesar Rp21,3 triliun atau 68,35 persen dari pagu.
"Belanja negara naik 4,79 persen dibandingkan TAYL disokong oleh realisasi belanja barang pada satuan kerja yang berkaitan dengan persiapan pemilu dan adanya kenaikan realisasi transfer DAK Nonfisik khususnya dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS," sebutnya.
Lanjut Burhani, untuk realisasi penerimaan pajak sampai dengan September 2023 mencapai Rp17,57 triliun atau 79,36 persen dari target dan tumbuh 2,79 persen dibandingkan TAYL.
"Jika dilihat dari jenis pajaknya, PPh menyumbang pendapatan terbesar dengan nilai realisasi Rp8,49 triliun, diikuti oleh PPN & PPnBM sebesar Rp6,88 triliun, PBB sebesar Rp2,08 triliun, dan Pajak Lainnya sebesar Rpi14,03 miliar," ucapnya.
Selanjutnya untuk penerimaan kepabeanan dan cukai juga masih on the track. Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sampai dengan September 2023 mencapai Rp2,3 triliun atau 64,57 persen dari target, terkontraksi sebesar 82,54 persen dibandingkan TAYL.
"Pendapatan Cukai terealisasi Rp670 juta atau sebesar 445,73 persen dari target dengan pertumbuhan 66,99 persen akibat adanya peraturan baru yang menimbulkan penerimaan dari denda administrasi cukai," jelasnya.
Untuk Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan September 2023 mencapai Rp1,03 triliun atau 121,14 persendari target dengan pertumbuhan 6,20 persen dibandingkan TAYL.
"NBP Lainnya yang berasal dari pelayanan satuan kerja Kementerian/Lembaga seperti penerbitan paspor, BPKB, STNK, dan TNKB terealisasi keseluruhan sebesar Rp620,6 Miliar, mencapai 155,22 persen dari target dan tumbuh 20,08 persen dari tahun sebelumnya," pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Tri Budhianto selaku Direktur Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Ahmad Djamhari - Kepala Kantor Wilayah DJP Riau, Agus Yulianto - Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau, Wahyu Prihantoro - Kepala Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumbar, dan Kepri (Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Riau) serta Abdul Wahid Fajar Amin - Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pekanbaru.**