PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 21 SMA/SMK sederajat di 10 kabupaten kota, Provinsi Riau terdampak banjir. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di sekolah terpaksa dihentikan karena terendam banjir.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau Tengku Fauzan Tambusai saat rapat koordinasi penanganan banjir di Gedung Daerah Riau, Selasa (09/01/2024).
"Saat ini dari data yang kami peroleh terdapat 21 satuan pendidikan (sekolah) yang terdampak banjir. Baik sekolahnya yang terendam ataupun akses menuju sekolah yang terputus," kata Tengku Fauzan.
Menindaklanjuti itu, kata Fauzan, pihaknya juga telah melakukan rapat dengan seluruh Cabang Dinas Pendidikan Riau untuk meminta kepala sekolah dapat melaksanakan sekolah daring.
"Kami sudah menginstruksikan mana sekolah yang terdampak banjir untuk melaksanakan belajar daring. Namun ketika kondisi untuk bisa melaksanakan tatap muka, maka diubah ke tatap muka," cakapnya.
Terkait kondisi itu, Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengatakan, terdapat daerah yang terendam banjir dan ada sekolah yang terdampak agar dapat melaksanakan sekolah daring.
"Jadi sekolah tetap agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran, maka mana yang sekolah terendam banjir agar melaksanakan daring. Jadi sekolah tetap jalan walaupun anak-anak dan guru tidak dapat datang ke sekolah," katanya.**
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |