PEKANBARU (CAKAPLAH) - Calon legislatif (Caleg) DPRD Riau dari PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Inhu-Kuansing Dodi Nofeldi membuat heboh sejak beberapa hari terakhir. Sebab, kader banteng moncong putih ini terang-terangan mendukung pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran.
Baliho bergambar Dodi mengenakan baju bewarna merah khas warna PDI Perjuangan bersanding dengan Caleg Demokrat dan juga Ketua TKD Prabowo-Gibran Riau M Nasir. Dalam baliho yang tersebar juga terpampang foto Capres nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
Ada informasi, Caleg yang merupakan pengusaha SPBU tersebut diduga mendapatkan intimidasi dan dipaksa dukung Prabowo-Gibran. Jika tidak, stok BBM ke SPBU miliknya akan dikurangi.
Namun belakangan, Dodi melalui rilisnya mengaku, dukungan kepada Prabowo-Gibran bukanlah sebuah paksaan. Ia mengaku mengidolakan Jokowi dan berada di barisan Capres yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan yakni Prabowo-Gibran.
Nasir sendiri belakangan juga dalam kampanyenya mengatakan berjanji, partai Demokrat dan partai Gerindra Riau yang notabene dipimpin anaknya Rahul saat ini akan mendukung Dodi sebagai Calon Bupati Pelalawan.
Dikonfirmasi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Hukum DPD PDI Perjuangan Riau Megawati Matondang kepada CAKAPLAH.com mengatakan, pihaknya segera memanggil Dodi untuk melakukan klarifikasi terhadap dukungan tersebut, karena hal tersebut bertentangan dengan PDI Perjuangan.
"Kita memanggil saudara Dodi untuk melakukan klarifikasi, terlepas apakah hal tersebut intimidasi atau memang kesadaran sendiri, kita lakukan klarifikasi dulu," katanya, Selasa (6/2/2024).
Megawati mengatakan, jika memang hal tersebut bukanlah intimidasi, tentunya akan ada sanksi tegas kepada Dodi. Mengingat PDI Perjuangan sangat jelas, medukung dan mengusung Ganjar-Mahfud MD.
"Partai kalau memang mengetahui jika memang ada tekanan, partai pasti suport kader. Namun etikanya sebagai kader juga akan diproses juga. Untuk pencalegan beliau masih berlanjut, kita akan melihat juga apa sebabnya dia sampai melakukan hal itu," katanya.
"Laporan dari DPC PDIP Inhu melaporkan bahwa ada baliho pak Dodi dengan caleg dan capres lain. Maka perlu dipertanyakan," katanya lagi.
Mengenai rilis terbaru dari Dodi, yang mengaku tidak ada paksaan dalam membuat baliho dan arah dukungannya, kata Megawati jika nanti terbukti, tentu akan ada sanksi.
"Jika itu hati nuraninya tentu akan ada sanksi tegas dari partai. Namun kami juga harus menunggu klarifikasinya. Kan ada dua sisi, di satu sisi dia harus bicara soal partai, tanggung jawab moral sebagai kader partai. Tapi di sisi lain kita juga tahu dia pebisnis yang di bawahnya itu orang juga tahu banyak yang menggantungkan hidup kepadanya. Kalau ada intimidasi tertentu, tentu dia akan memilih untuk kepentingan orang banyak. Walaupun kita berharap dia ini jadi kader dan Caleg juga untuk kepentingan orang banyak juga," cakapnya lagi.
Selain itu, terhadap pernyataan Nasir yang mengklaim Demokrat dan Gerindra akan mendukung Dodi sebagai Calon Bupati Inhu tidak masuk akal keluar dari mulut politisi senior tersebut.
"Aneh itu alasan kenapa baliho itu ada karena akan dicalonkan sebagai bupati. Tidak ada urusan itu, itu masalah lain. Kami memang menduga hal ini terjadi karena ada tekanan dari Nasir yang tak berani diungkapkan secara jujur pak Dodi," tukasnya.**