PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rizky Bagus Oka dan Faqih Maulana hadir sebagai pemateri "Digital Politics: Background check dulu kaliii". Acara ini bertujuan mengenalkan politik dan kampanye digital kepada anak muda yang bernuansa santai serta tidak formal.
Dalam diskusi yang digelar Sabtu (20/1/2024) kemarin, Rizky Bagus Oka yang juga Komandan Fanta (Pemilih Muda) TKD Prabowo-Gibran Riau menyebutkan sudah waktunya politik bukanlah hal yang membosankan. Para politikus sudah waktunya memperkenalkan politik dengan cara baru agar anak muda mulai tertarik.
"Dari data kita bisa lihat bahwa anak muda menjadi penyumbang terbanyak golongan putih dan salah satu alasannya adalah di mata mereka politik adalah hal yang membosankan. Harusnya memperkenalkan politik dengan cara santai, di era anak muda menjadi kunci utama dalam kemajuan negara, sudah waktunya politik jadi asik," ujar Oka sapaan akrabnya.
Dalam bincang tersebut Oka mengatakan keputusannya masuk politik adalah sebagai wakil anak muda, karena kalau memaksakan generasi tua untuk mengerti kebutuhan anak muda akan sangat sulit. Oka juga berpendapat bahwa kehadiran anak muda di kursi politik akan membantu dalam menciptakan regulasi dan kegiatan yang mendorong SDM muda menjadi lebih baik.
"Saya bergabung di dunia politik karena kita membutuhkan wakil yang mengerti dengan kita dan industri kita, kalau kita paksakan ke generasi tua pasti akann sulit, karena eranya sudah berbeda. Kehadiran anak muda di pemerintahan akan mengatur regulasi dan kegiatan yang pastinya juga berguna untuk anak muda, jadi jangan sampai anak muda berpikir bahwa suara mereka tidak akan mempengaruhi kehidupan mereka di 5 tahun kedepan," Cakapnya.
Dalam diskusi tersebut, Faqih Maulana menyampaikan bahwa mempertemukan pemikiran anak muda dan orang tua memang sulit, jika dipaksakan hanya ke satu sisi saja akan terjadi perdebatan. Faqih menyampaikan bahwa harus memiliki pemimpin yang bisa di tengah-tengah, dimana bisa merangkul anak muda tetapi juga bekerja sama dengan generasi tua yang sudah berpengalaman.
"Siklus ini dari dulu udah kejadian, kalau dipaksakan pemikiran anak muda, boomer pasti ga cocok, begitu juga sebaliknya. Kita perlu nih pemimpin yang bisa di tengah, dia bisa kerja bareng boomer yang udah punya pengalaman dan tetep ngerangkul anak muda karena lebih kritis dan paham dengan kemajuan jaman," sebutnya.
Faqih Maulana yang juga salah satu tokoh kreatif Riau berpendapat anak muda jangan menjauhi politik, anggap saja ini sebuah pesta yang kita nikmati hingga bulan februari. Tidak ada salahnya politik menjadi pembicaraan di tongkrongan dan menjadi bahan perdebatan. Faqih juga berpendapat bahwa pemilu legislatif harus ikut memilih, karena akan berdampak langsung dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan sampai kita alergi politik, anggap aja kaya piala Eropa, kita berpesta sampai bulan februari. Jadi tidak salah di tongkrongan kita bahas politik, tak salah di tongkrongan kita debat soal politik. Terutama pemilu legilatif, jangan sampai tak milih, karena yang paling kena ke kita itu peraturan daerah. Kalau legislatif mutusin terus walikota muncul, itu hari ini juga ngaruh ke kehidupan kita," pungkasnya.
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Politik, Riau, Kota Pekanbaru |