PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution kembali memanggil Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mempertanyakan terkait usulan penanganan infrastruktur terdampak banjir.
"Kami sengaja mengundang BPJN dan BWS Wilayah Riau dalam rangka pembahasan lanjutan percepatan program pembangunan jalan maupun daerah yang terdampak setelah banjir yang diusulkan sebelumnya," kata Gubri, Rabu (07/02/2024).
Gubri menegaskan, jika pembahasan kedua ini terkait menindaklanjuti program yang sebelumnya telah disampaikan. Baik itu masalah infrastruktur jalan maupun aliran sungai di Kabupaten Pelalawan, Kampar dan Pekanbaru.
Sesuai pembahasan, lanjut Gubri, pihak BPJN, BWS Kementerian PUPR dan PUPR-PKPP Riau akan membuat perencanaan dalam waktu cepat dan segera direalisasikan. Dimana sebelumnya semua pihak telah melalukan survei ke lapangan dan saat ini telah masuk proses lelang konsultan untuk kegiatan tahun 2024.
"Tadi semuanya melaporkan perencanaan yang akan dilakukan, diantaranya jalan Sudirman di Pekanbaru, Jalan Lintas Timur dan Sungai Kampar," sebutnya.
Dari beberapa program yang disampaikan, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan di lapangan. Dimana ada kewenangan provinsi maupun kabupaten kota. Seperti banjir yang ada di jalan Sudirman ujung, Jembatan Siak IV Kota Pekanbaru.
"Untuk Jalan Sudirman ujung ini, Balai Sungai akan membuat pintu air pada anak Sungai Siak agar luapan sungai bisa diatasi. Namun untuk membuat pintu air itu juga akan berdampak pada lahan, sehingga dibutuhkan pembebasan lahan," terangnya.
"Karena itu, semua ini perlu duduk bersama-sama, seperti yang dilakukan saat ini dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Jadi saya minta setelah ini pembahasan kembali terus dilakukan, dimana untuk duduk bersama ini tidak perlu terlalu formal, tapi hasilnya maksimal seperti yang telah kita lakukan saat ini," tutupnya.**
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |