BANDUNG (CAKAPLAH) - Mantan Ketua DPRD Provinsi Riau Dr. drh. H. Chaidir, MM, sukses mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji dalam sidang promosi doktor di Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung, Kamis (28/12/2017).
Di hadapan Tim Penguji yang diketuai Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. Ir. H. Edy Yusuf, SP, M.Si selama 1,5 jam politisi asal Rokan Hulu itu dengan cekatan dan cerdas menjawab semua pertanyaan. Hasilnya, putra kelahiran Dusun Pemandang Rokan Hulu itu berhak meraih nilai cumlaude.
Dalam disertasinya, Chaidir menyebut terdapat pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi, kepemimpinan transformasional dan kompetensi terhadap komitmen anggota DPRD sebesar 76,30 persen. Juga terdapat pengaruh yang signifikan dari komitmen terhadap kinerja anggota DPRD sebesar 79 persen.
Kontribusi variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap komitmen organisasi adalah variabel budaya organisasi (45,80 persen), sedangkan yang paling kecil adalah variabel kompetensi anggota (22,90 persen).
Total pengaruh dari budaya organisasi terhadap komitmen anggota DPRD Kabupaten/Kota di Riau 45,80 persen, sementara pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen anggota dewan adalah 30,50 persen.
Menurut Chaidir ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kinerja DPRD, yakni perlunya reward dan sanksi sesuai hasil pekerjaan anggota. Kemudian perlunya sarana, prasarana dan fasilitas kerja yang memadai untuk mendukung kinerja.
"Perlu ada upaya peningkatan budaya organisasi secara terus menerus, baik menyangkut budaya organisasi yang datang dari dalam sendiri, maupun budaya yang datang atau diadopsi dari budaya organisasi lembaga lain. Selain itu mengembangkan budaya yang berorientasi pada peningkatan hasil kerja DPRD melalui pengembangan kreatifitas dan inovasi dari seluruh anggota," ujar Chaidir.
Setiap anggota harus melaksanakan tugas secara terinci, kerja setiap individual harus menghasilkan kinerja tim, agresivitas harus lebih ditingkatkan. Ia menyarankan, dalam upaya meningkatkan kepemimpinan transformasional seluruh anggota DPRD harus terus menerus meningkatkan pendidikannya serta meningkatkan pelatihan kepemimpinan yang berkelanjutan.
Dalam sidang terbuka tersebut DR. Chaidir menghadapi tim pengujinya yagn terdiri dari Prof Dr Ir H Edy Yusuf, SP, M.Si,M.Kom, Prof Dr H Azhar Affandi, SE, M.Sc, Prof Dr HM Didi Turmudzi, MSi, Prof Dr HM Sidik Priadana, MS, Dr H R. Abdul Maqin, SE, MP, Prof Dr Ir H Iman Sudirman, DEA, dan Dr H Heru Setiawan, SE, MM.
Hadir pula sejumlah tokoh-tokoh Riau diantara Saleh Djasit (mantan Gubernur Riau), Mambang Mit (mantan Wakil Gubernur Riau), Darwis Ridha Zainuddin (mantan Ketua DPRD Riau), Kolonel (Purn) Mazni Harun (mantan Danrem 031/WB), Firdaus MT (Walikota Pekanbaru).
Selain itu juga hadir sejumlah akademisi seperti Dr Hasnati (Rektor Unilak), Prof. Dr Ellydar Chaidir dan Dr H Syafriadi (UIR), Prof Dr Sudi Fahmi (Unilak), Prof Dr Isyandi (UR), Dr Koko Iskandar dan Dr Nyoto, Mahyuddin Almudra (Balai Kajian Budaya Melayu Yogyakarta). Serta undangan lain dari Jakarta.
Chaidir dilahirkan di Pemandang, sebuah dusun kecil di Kecamatan Rokan IV Koto Rokanhulu pada 29 Mei 1952. Dalam blog pribadinya, disebutkan Chaidir mendapat gelar Dokter Hewan pada tahun 1978 di Universitas Gadjah Mada dan pada tahun 2001, berhasil pula menyelesaikan Magister Manajemen di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selain pada dua lembaga di atas, ia pernah mengenyam pendidikan di Queensland University di Brisbane dan James Cook University di Townsville keduanya di Australia pada tahun 1986, yang kemudian dilanjutkan ke IFFOA di Reggio Emilia, Italia pada tahun 1990-1991.
Bakat kepemimpinannya mulai tampak sejak mahasiswa. Ia aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Langkah awalnya berkenalan dengan dunia pemerintahan dan kepemimpinan ia mulai ketika bertugas di Badan Otorita Batam, yang kemudian semakin menuju kematangan setelah terpilih sebagai Ketua AMPI dan Ketua KNPI di Batam, dan beberapa waktu kemudian duduk pula pada jajaran pimpinan KNPI Provinsi Riau. Pada tahun 1994, sebagai delegasi KNPI Pusat, ia berkesempatan menghadiri Sidang Umum PBB di New York sebagai peninjau.
Mulai tahun 1992, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau. Kiprahnya di lembaga ini berlanjut pada periode 1997-1999 dan periode 1999 - 2004. Tahun 1995 ia terpilih menjadi Ketua Komisi D DPRD Provinsi Riau yang dipangkunya sampai 1999, dan pada tahun 1999 itu terpilih pula menjadi Ketua DPRD Provinsi Riau hingga 2009.
Penulis | : | Ojel/rl |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Pendidikan, Riau |