Presiden Amerika Serikat Donald Trump
|
(CAKAPLAH) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kerap mengucapkan kata 'palsu'. Tercatat lebih dari 400 kali sejak dia dilantik. Biasanya kata tersebut muncul saat mengucap berita palsu, komentar palsu, media palsu, dan cerita palsu.
Trump sudah berulang kali mengingatkan warga AS untuk tidak langsung percaya pada kata-kata wartawan. Dia terus mencap berita yang sebenarnya menjadi berita palsu.
Menjelang pemilu AS 2016, media akan menyebut berita palsu untuk menjelaskan tipuan yang dibuat untuk menipu orang. Namun setelah Trump menjadi presiden, berita palsu ditujukan pada berita yang mengkritiknya atau berita yang tidak disukai Trump.
Studi yang dirilis oleh Gallup dan Knight Foundation mengungkapkan, 40 persen masyarakat Republik mengatakan berita akurat yang menjelaskan tentang seorang politisi atau kelompok politik dalam sisi negatif seharusnya dianggap sebagai berita palsu.
Pernyataan tersebut langsung dibantah kelompok advokasi pers. Termasuk dua orang Republik yang mengkritik presiden, Senator Jeff Flake dan John McCain. Mereka meminta untuk menghentikan kata berita palsu.
McCain meminta Trump untuk berhenti menyerang pers di media Washington Post. Dan Flake yang menyampaikan pidato terkait kalimat berita palsu yang disampaikan Trump.
"Ketika seorang tokoh yang berkuasa secara refleks menyebut setiap pers yang tidak sesuai dengannya adalah berita palsu, orang itu harus dicurigai, bukan pers," kata Flake.
Menurut analisis CNNMonaey, kata 'palsu' yang diucapkan Trump dibuat menggunakan menggunakan Factba.se, situs web yang mengumpulkan semua pidato, wawancara, tweet dari akun presiden, dan juga informasi umum lainnya dari Trump.
Hasilnya, ditemukan sejak pelantikan Trump 20 Januari tahun lalu, Trump sudah ucapkan kata 'palsu' sekitar 404 kali dalam cuitan di akun Twitternya, bahkan lebih dari sekali dalam kalimat yang sama.
Selain pada berita yang tidak sesuai dengan keinginannya, kata 'palsu' juga dia tujukan pada buku Fire and Fury karya Michael Wolff. Trump menyebutnya 'buku palsu'.
Dengan kata 'palsu', Trump mengisyaratkan agar warga AS tidak mempercayai berita yang dibuat oleh wartawan.
Dilansir dari laman CNN, menurut pencarian Factba.se, kata palsu yang dikatakan Trump bisa dalam bentuk lain, seperti 'air mata palsu' Chuck Schumer, berkas Rusia 'palsu', dan pertanyaan tentang kemungkinan kolusi dengan Rusia itu 'palsu'.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Merdeka.com |
Kategori | : | Internasional |