Suasana Raker Pemuktahiran Data Pemilih Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Kampar dalam Pemilihanan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) tahun 2018, di Aula KPU Kabupaten Kampar, Jumat (2/2/2018).
|
KAMPAR (CAKAPLAH) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kampar, Yatarullah, menyebutkan bahwa permasalahan data selalu muncul saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu). Untuk itu ia mengingatkan kepada seluruh penyelenggara meminimalisir berbagai persoalan.
Untuk meminimalisir persoalan tersebut, Yatarullah mengingatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) dan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) untuk bekerja maksimal.
"Pada Pilgub ini kita bertekad untuk meminimalisir persoalan, termasuk masalah data pemilih. Mari kita secara ekstra melakukan monitoring suvervisi. Terutama PPK dan PPS lebih sering untuk mengingatkan PPDP," tegas Yatarullah.
Yatarullah mengajak PPK dan jajaran ke bawah untuk bekerja maksimal, teliti dan cermat sehingga tidak ada pemilih tercecer, ganda dan sebagainya. Apalagi DPT Pilkada Riau ini otomatis akan menjadi data Pemilu Legislatif 2019 nantinya.
"Pada April nanti, dilanjutkan dengan pemuktahiran data pemilih legislatif," ujarnya.
Sementara itu, Pada Raker Pemuktahiran Data Pemilih Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Kampar dalam Pemilihanan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) tahun 2018, di Aula KPU Kabupaten Kampar, Jumat (2/2/2018), anggota KPU Kabupaten Kampar divisi Program dan Data Ahmad Dahlan, menyampaikan materi evaluasi pemutakhiran data pemilih. Diantaranya, rekapitulasi perkembangan hasil coklit PPDP tahap pertama dan bagaimana sistem pelaporan coklit.
Kemudian masing-masing Ketua PPK menyampaikan laporan perkembangan pemuktahiran data pemilih di setiap kecamatan. Apa yang menjadi permasalahan yang ditemui PPDP di lapangan. Semua persoalan dicarikan solusi pemecahannya.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Kampar |