PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kabut asap pagi ini tampak pekat beberapa wilayah di Pekanbaru. Bau asap juga sangat terasa. Akibatnya, jarak pandang sangat terbatas.

Untuk meminimalisir dampak dari kabut asap, sekolah kembali ada yang meliburkan siswanya. Salah satunya adalah Asshofa yang beralamat di Jalan Tambusai Ujung, Pekanbaru.

Salah seorang wali murid, Mawardi, mengatakan pagi tadi ia sudah mengantarkan anaknya ke sekolah. Namun pulang lagi karena sekolah As-Shofa meliburkan seluruh siswanya, baik SD, SMP maupun SMA.

"Iya tadi memang sempat ke sekolah antar anak. Dan saya melihat langsung kondisi udara di sana sangat pekat. Bahkan kalau dilihat langsung jarak pandang mungkin hanya 10 meteran saja. Kepekatan sangat luar biasa," ujar Mawardi.

Atas kondisi tersebut, lanjut Mawardi, pihak sekolah mengambil kebijakan meliburkan seluruh siswanya.

"Meski memang belum ada kebijakan dari Dinas Pendidikan dan pihak terkait, namun Yayasan mengambil kebijakan tersebut karena memang kabut asap tampak pekat dan tidak mungkin anak-anak sekolah. Takutnya ada dampaknya. Karena bau asap seperti kebakaran sangat terasa, menyesakkan dada," cakapnya.

Dilanjutkan Mawardi, anak-anak yang sempat datang juga sudah diberikan masker oleh pihak sekolah di pintu gerbang dan kembali dipersilahkan pulang.

"Anak-anak yang orangtuanya sudah pergi, diminta menunggu di ruang tunggu dan tidak boleh berkeliaran. Karena pihak yayasan juga pastinya tak ingin mengambil risiko akibat dampak asap yang semakin pekat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi tersebut udara kabur ada campuran asap.

"Untuk pagi ini udara kabur yang diakibatkan oleh partikel basah," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Gita Dewi Siregar, Kamis (9/10/2019).

Ia menjelaskan udara kabur pagi ini memang ada campuran asap, tetapi untuk saat ini masih dominan dipengaruhi oleh partikel basah. Kelembabannya 97 persen. Dan untuk PM10 juga masih positif.