Kepala Kepala BPS Riau Misparuddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Oktober 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar -0,07 Persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 140,47.
"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, 2 kota mengalami deflasi yakni Kota Pekanbaru sebesar -0,04 persen dan Kota Tembilahan sebesar -0,59 persen. Sedangkan Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,05 persen," ujar Kepala Kepala BPS Riau Misparuddin kepada CAKAPLAH.COM, Jumat (1/11/2019).
Ia menjelaskan, deflasi Riau pada bulan Oktober 2019 sebesar -0,07 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,47 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yakni sebesar -0,09 persen, kelompok sandang sebesar -0,01 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,003 persen.
"Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, kentang, cabai rawit, cabai hijau, ikan mujair, udang basah, tarif bioskop, jeruk, daging sapi dan juga telur ayam ras," Cakapnya.
Sementara itu lanjut Misparuddin, tiga kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen.
"Untuk komoditas yang memberi andil inflasi antara lain daging ayam ras, bawang merah, ikan serai, beras, ikan tongkol, ayam hidup dan juga harga mobil," jelasnya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 13 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar -0,59 persen, diikuti oleh Kota Bengkulu sebesar -0,56 persen dan Kota Sibolga sebesar -0,37 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar -0,02 persen.