Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun 2020 kembali menyalurkan bantuan keuangan (Bankeu) sebesar Rp200 juta per desa.
"Bankeu desa sedang dibahas untuk mempertajam programnya. Jumlahnya tetap Rp200 juta per desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Riau, Syarifuddin AR, kepada CAKAPLAH.com, Rabu (25/12/2019).
Terkait progres Bankeu desa tahun 2019, Syarifuddin mengakui ada tiga desa yang tidak mengambil bantuan tahun ini. Ketiga desa tersebut adalah Desa Sungai Solok, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Desa Pulau Busuk, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuansing.
Ada beberapa alasan kenapa ketiga desa itu tidak mengambil dana desa. Pertama soal kesiapan desa, dengan alasan waktu yang terlalu singkat untuk menyiapkan laporan pertanggungjawaban.
"Lalu ada juga masalah hubungan antara kepala desa dengan BPD yang kurang harmonis, sehingga mereka tidak mengambil Bankue Rp200 juta itu. Karena jika Bankeu itu diterimanya, nanti bisa kurang kondusif penggunaannya," sebut.
Kemudian, lanjut Syarifuddin, ada juga desa yang belum membutuhkan bantuan itu. Sebab mereka menginginkan BUMDes bersama, sehingga Bankeu itu kurang dibutuhkan untuk mengembangkan BUMDes.
"Sementara BUMDes bersama ini belum fokus kita. Karena tahun ini fokus kita dengan penyertaan modal BUMDes per desa. Tahun depan baru kita bentuk BUMDes bersama. Karena dengan BUMDes bersama ini bisa 10 desa berkolaborasi, dengan begitu mereka bisa membuat usaha lebih besar atau bangun pabrik dan sebagainya," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |